Lagi-Lagi Baim Wong Bikin Kontroversi: Tak Lagi Jual Kemiskinan, Kini Polisi Jadi Sasaran Jebakan

Farah Nabilla Suara.Com
Senin, 03 Oktober 2022 | 12:16 WIB
Lagi-Lagi Baim Wong Bikin Kontroversi: Tak Lagi Jual Kemiskinan, Kini Polisi Jadi Sasaran Jebakan
Baim Wong ditemui di Tanah Kusir, Jakarta Selatan pada Kamis (28/7/2022). [Suara.com/Rena Pangesti]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Selebriti sekaligus YouTuber Baim Wong kembali menuai kontroversi melalui konten YouTubenya. Kali ini ia membuat konten prank mengenai kekerasan dalam rumah tangga (KDR).

Konten tersebut mendapatkan banyak kecaman karena dirilis di tengah banjirnya simpati publik kepada Lesti Kejora yang diduga jadi korban KDRT dari suaminya, Rizky Billar.

Tak hanya itu, publik juga menjadi emosi karena dalam konten tersebut Baim Wong menjadikan aparat hukum sebagai sasaran prank nya.

Ini bukan pertama kalinya Baim Wong dan istrinya membuat kontroversi. Sebelumnya ia juga pernah membuat sejumlah konten video yang mengundang kecaman publik. 

1.  Jadikan anak berkutu sebagai konten

Beberapa waktu lalu di media sosial viral sosok seorang anak yang memiliki banyak kutu di rambutnya. Anak tersebut terlihat sedang disisir oleh gurunya dan ratusan kutu rambut lantas berjatuhan.

Setelah video tersebut beredar luas, Baim Wong berniat mendatangi anak tersebut untuk diuat sebagai konten di channel YouTubenya.

Ia lantas menemui anak perempuan tersebut dan merekam pertemuannya itu. Namun lantas publik mengecam video tersebut, lantaran Baim Wong tidak mengaburkan wajah si anak. Publik khawatir anak tersebut akan menjadi korban bully teman-temannya.

Netizen pun menilai Baim Wong tidak berempati dengan kondisi anak tersebut, terlebih sejumlah media massa saat itu berusaha menutupi wajah dan identitas anak tersebut.

Baca Juga: Nge-Prank Polisi soal KDRT, Baim Wong dan Paula Verhoeven Terancama Pidana

2. Mendaftarkan Citayam Fashion Week ke Dijen HAKI

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI