Tragedi Kanjuruhan, Bintang Emon Minta Pihak-Pihak Ini Tanggung Jawab dan Mundur dari Jabatan

Minggu, 02 Oktober 2022 | 23:00 WIB
Tragedi Kanjuruhan, Bintang Emon Minta Pihak-Pihak Ini Tanggung Jawab dan Mundur dari Jabatan
Bintang Emon dalam podcast Deddy Corbuzier [Youtube/Deddy Corbuzier]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bintang Emon melontarkan kritik keras pada panitia penyelenggara laga Arema FC dan Persebaya Surabaya yang tidak bisa menjaga keamanan sampai pemain dan suporter meninggalkan lapangan.

Lewat Instagram, Bintang Emon meminta pihak-pihak yang berwenang untuk tanggung jawab atas apa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada 1 Oktober 2022.

"Semoga panpel dan regulator segera dikoreksi dan mempertanggungjawabkan kegiatannya. Jangan nongol pas dapat cuannya doang lo," ujar Bintang Emon, Minggu (2/10/2022).

Bintang Emon juga berharap manajemen Arema FC dan jajaran petinggi Polres Malang serta Polda Jawa Timur bisa bertanggung jawab dengan baik. 

Baca Juga: Polisi Sudah Prediksi Kerusuhan di Kanjuruhan dan Minta PT LIB untuk Ubah Jadwal Tanding Arema FC Vs Persebaya

"Semoga pihak yang berwajib dan berwenang terhadap situasi ini sadar diri, tanggung jawab secara benar," kata Bintang Emon.

Suporter Arema FC (Aremania) berdoa di Patung Singa Stadion Kanjuruhan, Malang, jawa Timur, Minggu (2/10/2022). [ANTARA FOTO/Zabur Karuru/foc]
Suporter Arema FC (Aremania) berdoa di Patung Singa Stadion Kanjuruhan, Malang, jawa Timur, Minggu (2/10/2022). [ANTARA FOTO/Zabur Karuru/foc]

Bintang Emon bahkan tegas meminta mereka mundur dari jabatan andai memang tidak bisa menyelesaikan masalah imbas tragedi Kanjuruhan.

"Syukur-syukur mengundurkan diri. Malu pak, jangan maruk sama jabatan," ucap Bintang Emon.

Sebagaimana diketahui, kekalahan Arema FC atas Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang malam tadi memicu kemarahan Aremania yang datang menyaksikan pertandingan.

Usai peluit panjang dibunyikan, salah satu Aremania turun ke lapangan untuk mengutarakan kekecewaan dan disusul yang lain.

Baca Juga: Akhirnya Presiden FIFA Angkat Bicara, Ini Pernyataan Lengkapnya soal Tragedi Suporter Arema FC

Imbasnya, polisi langsung menembakkan gas air mata untuk mengurai massa. Sayang, asap dari gas air mata justru memenuhi tribun tempat Aremania yang tidak ikut melakukan protes.

Tembakan gas air mata juga yang diduga menimbulkan banyaknya korban jiwa dari Aremania yang masih berada di tribun suporter karena sesak napas.

Menurut data terakhir dari Dinkes Kabupaten Malang, 130 orang dinyatakan meninggal dunia dan 20 orang dalam kondisi kritis. Sedang dari cuitan akun Twitter @AremaFC, korban meninggal dunia mencapai 182 orang.

Selain Aremania, dua korban meninggal dunia juga datang dari pihak kepolisian yang malam itu bertugas mengamankan pertandingan. Empat mobil polisi turut hangus terbakar imbas kerusuhan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI