Suara.com - Darius Sinathrya ikut bersimpati atas insiden kerusuhan Stadion Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya pada 1 Oktober 2022.
Lewat Instagram, Darius Sinathrya mengunggah foto pita hitam yang di pojok kiri atas terdapat lambang PSSI.
"Duka cita mendalam untuk sepak bola Indonesia," bunyi keterangan dalam foto yang diunggah Minggu (2/10/2022).
Sedang di kolom komentar, Darius Sinathrya menyoroti salah satu tulisan warganet tentang langkah petugas kepolisian menembakkan gas air mata ke arah tribun penonton.
"Tidak ada sepak bola yang seharga nyawa. Kenapa gas air mata di tembak ke tribun? Di sana ada anak-anak dan wanita," kata akun @mochamad.zamroni.83.
Darius Sinathrya juga membuat tagar #stopviolence dalam unggahan tersebut sebagai tanda menolak segala aksi kekerasan di industri sepak bola Tanah Air.
Sebagaimana diketahui, kekalahan Arema FC atas Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang malam tadi memicu kemarahan Aremania yang datang menyaksikan pertandingan.
Usai peluit panjang dibunyikan, salah satu Aremania turun ke lapangan untuk mengutarakan kekecewaan dan disusul yang lain.
Imbasnya, polisi langsung menembakkan gas air mata untuk mengurai massa. Sayang, asap dari gas air mata justru memenuhi tribun tempat Aremania yang tidak ikut melakukan protes.
Tembakan gas air mata juga yang diduga menimbulkan banyaknya korban jiwa dari Aremania yang masih berada di tribun suporter karena sesak napas.
Menurut data terakhir dari Dinkes Kabupaten Malang, 130 orang dinyatakan meninggal dunia dan 20 orang dalam kondisi kritis. Sedang dari cuitan akun Twitter @AremaFC, korban meninggal dunia mencapai 182 orang.
Selain Aremania, dua korban meninggal dunia juga datang dari pihak kepolisian yang malam itu bertugas mengamankan pertandingan. Empat mobil polisi turut hangus terbakar imbas kerusuhan.