Bahas Tragedi Kanjuruhan, Darius Sinathrya Soroti Langkah Polisi Tembak Gas Air Mata ke Tribun Suporter

Minggu, 02 Oktober 2022 | 22:05 WIB
Bahas Tragedi Kanjuruhan, Darius Sinathrya Soroti Langkah Polisi Tembak Gas Air Mata ke Tribun Suporter
Direktur Operasional klub RANS Nusantara FC Darius Sinathrya memberikan keterangan kepada pewarta usai Kongres Biasa PSSI 2022 di Bandung, Senin (30/5/2022). ANTARA/Michael Siahaan
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Darius Sinathrya ikut bersimpati atas insiden kerusuhan Stadion Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya pada 1 Oktober 2022.

Lewat Instagram, Darius Sinathrya mengunggah foto pita hitam yang di pojok kiri atas terdapat lambang PSSI.

"Duka cita mendalam untuk sepak bola Indonesia," bunyi keterangan dalam foto yang diunggah Minggu (2/10/2022).

Sedang di kolom komentar, Darius Sinathrya menyoroti salah satu tulisan warganet tentang langkah petugas kepolisian menembakkan gas air mata ke arah tribun penonton.

Baca Juga: Polisi Sudah Prediksi Kerusuhan di Kanjuruhan dan Minta PT LIB untuk Ubah Jadwal Tanding Arema FC Vs Persebaya

"Tidak ada sepak bola yang seharga nyawa. Kenapa gas air mata di tembak ke tribun? Di sana ada anak-anak dan wanita," kata akun @mochamad.zamroni.83.

Aparat keamanan menembakkan gas air mata untuk menghalau suporter yang masuk lapangan usai pertandingan sepak bola BRI Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/tom.
Aparat keamanan menembakkan gas air mata untuk menghalau suporter yang masuk lapangan usai pertandingan sepak bola BRI Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/tom.

Darius Sinathrya juga membuat tagar #stopviolence dalam unggahan tersebut sebagai tanda menolak segala aksi kekerasan di industri sepak bola Tanah Air.

Sebagaimana diketahui, kekalahan Arema FC atas Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang malam tadi memicu kemarahan Aremania yang datang menyaksikan pertandingan.

Usai peluit panjang dibunyikan, salah satu Aremania turun ke lapangan untuk mengutarakan kekecewaan dan disusul yang lain.

Imbasnya, polisi langsung menembakkan gas air mata untuk mengurai massa. Sayang, asap dari gas air mata justru memenuhi tribun tempat Aremania yang tidak ikut melakukan protes.

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan, Presiden FIFA Sampaikan Belasungkawa Terdalam, Warganet: Sepak Bola Itu Hiburan Bukan Kuburan

Tembakan gas air mata juga yang diduga menimbulkan banyaknya korban jiwa dari Aremania yang masih berada di tribun suporter karena sesak napas.

Menurut data terakhir dari Dinkes Kabupaten Malang, 130 orang dinyatakan meninggal dunia dan 20 orang dalam kondisi kritis. Sedang dari cuitan akun Twitter @AremaFC, korban meninggal dunia mencapai 182 orang.

Selain Aremania, dua korban meninggal dunia juga datang dari pihak kepolisian yang malam itu bertugas mengamankan pertandingan. Empat mobil polisi turut hangus terbakar imbas kerusuhan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI