Berduka Atas Kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Tangisan Gus Miftah Pecah: Kenapa Harus Ada Tembakan Gas Air Mata?

Minggu, 02 Oktober 2022 | 13:02 WIB
Berduka Atas Kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Tangisan Gus Miftah Pecah: Kenapa Harus Ada Tembakan Gas Air Mata?
Gus Miftah saat ditemui di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Rabu (14/9). [Suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gus Miftah turut berduka cita atas kericuhan antar suporter Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada Sabtu (1/10/2022).

Kericuhan tersebut menyebabkan ratusan nyawa melayang, dengan rincian dua anggota Polri dan ratusan suporter meninggal dunia.

Sambil menangis, Gus Miftah mengucapkan rasa dukanya melalui sebuah unggahan Instagram pada Minggu (2/10/2022).

Menurut pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta, ini, sepak bola seharusnya tidak sampai memakan korban satu pun.

Baca Juga: Tragedi Tewasnya Ratusan Nyawa di Stadion Kanjuruan Bikin Gus Miftah Nangis: Yang Kita Bela Sepak Bola, Bukan Agama!

"Innalillahi Wainnailaihi Rojiun. Tidak layak kiranya satu nyawa pun melayang hanya gara-gara sepak bola. Apa yang kita bela? Sepak bola bukan agama," kata Gus Miftah.

Aparat keamanan menembakkan gas air mata untuk menghalau suporter yang masuk lapangan usai pertandingan sepak bola BRI Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/tom.
Aparat keamanan menembakkan gas air mata untuk menghalau suporter yang masuk lapangan usai pertandingan sepak bola BRI Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/tom.

"Banyak orang kehilangan nyawa hanya gara-gara sepak bola. Untuk semua korban, Alfatihah," sambungnya.

Ia juga mempertanyakan mengapa ada tembakan gas air mata di stadion.

"Kenapa harus ada tembakan gas air mata?" tanya Gus Miftah.

Unggahan ini pun mendapat berbagai reaksi dari warganet. Beberapa ikut berduka cita, sementara yang lain membahas adanya tembakan gas air mata.

Baca Juga: Gus Miftah Nangis 127 Meninggal Akibat Rusuh di Stadion Kanjuruhan: Apa yang Kita Bela? Sepak Bola Bukan Agama!

"Kalo gak ditembak gas air mata mungkin gak akan sebanyak itu atau gak ada korban ya," tutur akun @rony***.

"Gak akan ada tembakan gas air mata jika suporter nya bisa dikendalikan Gus. Ya bener FIFA melarang gas air mata masuk stadion, itu bisa di evaluasi. Tpi kalo suporternya tahu arti support, gak akan seperti itu sih," imbuh akun @jidil***.

"Kalo suporter ga rusuh juga ga bakal ada gas air mata Gus, suporter jangan pas menang tok, pas kalah ga trimo," imbuh akun @agatha***.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI