Komentari Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Krisdayanti: Tak Ada Sepak Bola Seharga Nyawa!

Minggu, 02 Oktober 2022 | 10:02 WIB
Komentari Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Krisdayanti: Tak Ada Sepak Bola Seharga Nyawa!
Rumah Krisdayanti dan Raul Lemos. (Instagram/@krisdayantilemos)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Krisdayanti ikut mengomentari insiden kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya pada 1 Oktober 2022 yang menewaskan 127 orang.

Lewat Instagram, Krisdayanti mengunggah foto Stadion Kanjuruhan yang diedit menjadi hitam putih.

"Tak ada sepak bola yang seharga nyawa," bunyi tulisan dalam foto yang diunggah Krisdayanti pada Minggu (2/10/2022).

Krisdayanti kemudian menyampaikan belasungkawa atas insiden kerusuhan di Stadion Kanjuruhan.

Baca Juga: Fakta Tragedi Kanjuruhan: Panpel Cetak Tiket Lampaui Kapasitas, Polisi Tembak Gas Air Mata, Main Malam, Suporter Invasi Lapangan

"Dari lubuk hati yang paling dalam, saya turut berduka cita sedalam-dalamnya atas kejadian yang menimpa pecinta sepak bola Tanah Air di Stadion Kanjuruhan, Malang," kata Krisdayanti.

Suporter Arema FC memasuki lapangan setelah tim yang didukungnya kalah dari Persebaya Surabaya dalam pertandingan sepak bola BRI Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). [ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto]
Suporter Arema FC memasuki lapangan setelah tim yang didukungnya kalah dari Persebaya Surabaya dalam pertandingan sepak bola BRI Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). [ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto]

Krisdayanti juga berdoa agar korban kerusuhan di Stadion Kanjuruhan mendapat tempat terbaik di sisi Sang Khalik serta menguatkan keluarga yang ditinggalkan.

"Semoga 127 korban jiwa yang meninggal dunia mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah, serta keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," ucap Krisdayanti.

Sebagaimana diketahui, kekalahan Arema FC atas Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang malam tadi memicu kemarahan Aremania yang datang menyaksikan pertandingan.

Usai peluit panjang dibunyikan, salah satu Aremania turun ke lapangan untuk mengutarakan kekecewaan dan disusul yang lain.

Baca Juga: Update Jumlah Korban Tragedi Kanjuruhan Usai Laga Arema FC vs Persebaya, Ada yang Meninggal di Stadion dan RS

Imbasnya, polisi langsung menembakkan gas air mata untuk mengurai massa. Sayang, asap dari gas air mata justru memenuhi tribun tempat Aremania yang tidak ikut melakukan protes.

Tembakan gas air mata juga yang diduga menimbulkan banyaknya korban jiwa dari Aremania yang masih menahan diri di tribun suporter karena sesak napas.

Selain Aremania, dua korban meninggal dunia juga datang dari pihak kepolisian yang malam itu bertugas mengamankan pertandingan. Empat mobil polisi turut hangus terbakar imbas kerusuhan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI