Gus Miftah Nangis 127 Meninggal Akibat Rusuh di Stadion Kanjuruhan: Apa yang Kita Bela? Sepak Bola Bukan Agama!

Madinah Suara.Com
Minggu, 02 Oktober 2022 | 08:49 WIB
Gus Miftah Nangis 127 Meninggal Akibat Rusuh di Stadion Kanjuruhan: Apa yang Kita Bela? Sepak Bola Bukan Agama!
Gus Miftah saat ditemui di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Rabu (14/9). [Suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dari ratusan orang yang meninggal dunia, terdapat dua anggota kepolisian.

34 dilaporkan tewas di stadiion Kanjuruhan, sementara yang lainnya meninggal dunia setelah dilarikan dan dirawta di beberapa rumah sakit setempat.

Ada 180 orang lainnya yang hingga kini masih dirawat di RS.

Hal ini seperti disamapikan Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta dalam keterangan persnya.

"Meninggal 127 orang, dua adalah anggota Polri," terang Nico.

"Dari 40 ribu penonton, tidak semua anarkis. Hanya sebagian, sekitar 3.000 penonton turun ke lapangan," lanjut Nico.

Petugas pengamanan kemudian melakukan upaya pencegahan dengan melakukan pengalihan. Agar para suporter tersebut tidak turun ke lapangan dan mengejar pemain. Dalam prosesnya, akhirnya petugas melakukan tembakan gas air mata.

Menurutnya, penembakan gas air mata tersebut dilakukan karena para pendukung tim berjuluk Singo Edan yang tidak puas dan turun ke lapangan itu telah melakukan tindakan anarkis dan membahayakan keselamatan para pemain dan ofisial.

"Karena gas air mata itu, mereka pergi keluar ke satu titik, di pintu keluar. Kemudian terjadi penumpukan dan dalam proses penumpukan itu terjadi sesak nafas, kekurangan oksigen," katanya.

Baca Juga: Sebanyak 127 Orang Tewas dalam Tragedi Kanjuruhan, Polisi Langgar Aturan FIFA Terkait Pengamanan?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI