Suara.com - Musisi Doadibadai Hollo atau lebih dikenal Badai eks Kerispatih baru saja merayakan 23 tahun kiprahnya di industri musik Tanah Air.
Ditemui di kawasan Kemang, Jakarta, Badai mengenang suka duka merintis karier di industri musik Indonesia. Eks personel Kerispatih ini bercerita bahwa ia awalnya hanya seorang office boy atau OB untuk salah satu studio rekaman.
"Saya ingat banget tahun 1999, bulan Februari, saya itu masih jadi OB di salah satu studio rekaman," kenang Badai, Rabu (21/9/2022).
Badai menerangkan, ia mengambil pekerjaan sebagai office boy karena butuh biaya menyelesaikan kuliah.
Baca Juga: Viral Badai Eks Kerispatih Ungkap Rahasia Lagu Aku Harus Jujur, Banyak yang Kecele Kan
"Waktu itu saya mau menyelesaikan kuliah dan ayah saya sudah meninggal, jadi saya harus mencari uang untuk tetap menyelesaikan kuliah. Nah, karena saya waktu itu pengin kerja di studio musik, akhirnya saya dapat kesempatan jadi OB," ujar Badai.
Sampai akhirnya, Badai mendapat kesempatan untuk jadi arranger musik lagu anak-anak.
"Enam bulan setelah jadi OB, akhirnya ada yang kasih saya kesempatan buat jadi arranger album anak-anak. Jadi dia tidak sengaja melihat saya main piano," kisah Badai.
Siapa sangka, pekerjaan itu membawa Badai bertemu para penyanyi serta musisi besar Tanah Air. Termasuk Kerispatih, band yang membesarkan namanya.
"Sampai akhirnya ya saya ketemu Rossa, Agnes Monica, Astrid, Judika, Mytha, Regina, Andmesh dan banyak penyanyi lain. Termasuk ya band saya sebelumnya, Kerispatih," ujar Badai.
Baca Juga: Badai eks Kerispatih Dapat Ancaman Pembunuhan
Sebagai bentuk perayaan 23 tahun berkarya, Badai juga membuat album kompilasi bersama sejumlah musisi seperti Regina Ivanova dan Mytha Lestari.
Memuat karya-karya terbaiknya semasa bersama Kerispatih maupun saat solo karir, Badai menamai album tersebut dengan sebutan Cinta, Hidup dan Wanita.
"Karya saya bisa dibawakan musisi-musisi lain, ya itu anugerah lah buat saya," ucap Badai.
Menggandeng GMI Records dan KFC untuk urusan distribusi, Badai berharap bisa menghidupi anak-anaknya lewat album kompilasi tersebut.
"Ketika nanti anak saya bilang, 'Makasih ayah, aku bisa sekolah karena karya ayah’, itu adalah sebuah kebanggan sebagai musisi," pungkas Badai.