Suara.com - Punya keluarga gaul, ternyata Anang Hermansyah masih menjunjung kelokalannya sebagai pria Jember, Jawa Timur. Buktinya, ia tak mau sang cucu Ameena memanggilnya dengan sebutan yang berbau kebarat-baratan.
Meski sang istri dan kakek-nenek Ameena yang lain punya sebutan khusus masing-masing, tapi Anang tampak protes saat Ashanty menyebutkan panggilan sang cucu untuknya.
Memiliki banyak kakek dan nenek, membuat Ameena harus membedakan panggilan untuk semuanya. Seperti yang dikatakan oleh Ashanty baru-baru ini ketika menghabiskan waktu bersama Sarwendah.
Baca Juga: Arsy Hermansyah Mantap Ingin Masuk Pesantren, Minta Bantuan Gus Miftah Buat Bujuk Ashanty
Momen ini diunggah oleh akun YouTube The Onsu Family pada Rabu (7/9/2022) lalu. Sampai Senin (19/9/2022), video ini sudah ditonton sampai 587 ribu kali oleh warganet.
Pada salah satu momen, tampak Sarwendah dan Ashanty yang memilih untuk curhat sembari makan di pinggir jalan. Walaupun bisa memilih makanan lebih mahal, keduanya justru menikmati mie gerobak Ci Wen.
Sembari menikmati semua hidangan di atas meja, Sarwendah menanyakan tentang panggilan Ameena untuk kakek-neneknya. Menariknya, Ashanty pun langsung membeberkan secara detail.
Melansir dari akun Instagram @lambegosiip pada Senin (19/9/2022), tentu saja ada perbedaan untuk Ashanty dan Krisdayanti. Begitu pula bagi Anang Hermansyah dan Raul Lemos.
"Ke Mimi (Krisdayanti) (Ameena) manggil Grandmi, ke aku, Granda, Grandma-Bunda," jelas Ashanty untuk membedakan panggilan Ameena ke dirinya dan Krisdayanti.
Baca Juga: Deretan Artis dan Public Figur yang Punya Banyak ART, Ada yang Sampai 40 Orang!
Tak hanya itu, untuk memanggil Raul Lemos, Ameena menggunakan bahasa Timur, yaitu Avo. Sementara untuk Anang Hermansyah, panggilannya adalah kakek.
Ada alasan mengapa Anang lebih memilih untuk dipanggil dengan kakek. Lantaran dirinya berasal dari Jember dan di sana, hanya mengenak kakek.
"Di Jember, nggak ada grandpa-grandpa," kata Anang yang ditirukan oleh Ashanty.
Pengakuan dari Ashanty ini tampaknya menjadi hiburan tersendiri bagi warganet. Bahkan ada yang membuat lelucon terkait istilah-istilah tersebut.
"Kakean Mbah ngono ae lo Na Ameena," kata warganet dalam bahasa Jawa.
"Granda, jadi inget alat pertukangan," canda seorang warganet.
"Grenda," jawab yang lain.