Suara.com - Marcel Radhival atau Pesulap Merah seperti tak kenal rasa takut dalam berkonlfik melawan para dukun.
Hadir dalam acara Pagi Pagi Ambyar Trans TV, Jumat (16/9/2022), Pesulap Merah merasa perlu melanjutkan aksi edukasinya karena miris melihat banyaknya orang yang percaya dengan konten adu kesaktian para dukun di YouTube.
"Dengan adanya konten tarung sakti sama dukun, kan banyak yang percaya itu asli," ujar Pesulap Merah.
Sedang menurut Pesulap Merah, ia tahu betul bahwa konten-konten yang menyajikan tayangan semacam itu semuanya hanya rekayasa.
Baca Juga: 3 Seleb Dituntut Pengacara Firdaus Oiwobo, Seperti Ini Sikap Atta Halilintar dan Gus Miftah
"Saya tahu kok berapa bayaran buat pura-pura jadi dukun. Terus mental-mentalannya gimana, latihan akting dari pagi sampai sorenya gimana," kata Pesulap Merah.
Sejatinya, tak masalah bagi Pesulap Merah andai orang-orang yang mengaku dukun sakti menjelaskan ke publik bahwa konten mereka hanya untuk hiburan.
Namun kenyataannya, Pesulap Merah menyebut banyak dari mereka yang tidak memberi penjelasan ke penonton bahwa konten adu kesaktian hanya rekayasa.
"Itu kan miris banget. Harusnya itu cuma hiburan, tapi sama masyarakat Indonesia dijadikan tuntunan," kata Pesulap Merah.
"Dari komentar-komentarnya banyak yang menganggap itu serius loh. Padahal hiburan itu harusnya, menurut saya pribadi, itu bohongan semua," kata seteru Gus Samsudin itu melanjutkan.
Baca Juga: Pesulap Merah Persilahkan Rara Pawang Hujan Lapor Polisi: Saya Gak Takut
Selagi mereka yang mengaku punya kesaktian tak henti menyajikan konten di media sosial, Pesulap Merah menegaskan akan terus membongkar trik-trik mereka.
"Ini untuk kepentingan umum," ucap Pesulap Merah.
Sosok Pesulap Merah jadi sorotan usai menyoroti praktek pengobatan spiritual Gus Samsudin yang diambil dari salah satu video di YouTube.
Dalam videonya, Pesulap Merah mengkritik konten pengobatan spiritual milik Gus Samsudin yang ia sebut memakai trik sulap untuk mengelabui pasien demi menggaet kepercayaan masyarakat.
Pesulap Merah bahkan sempat mencoba datang ke padepokan milik Gus Samsudin di Blitar, Jawa Timur untuk membuktikan ucapannya. Namun kedatangannya malah memicu kegaduhan warga sekitar padepokan hingga berujung ricuh.
Terbaru, Pesulap Merah juga dianggap menyinggung profesi pawang hujan setelah menyebut hasil wawancara Rara soal partisipasinya di MotoGP Mandalika sebagai lelucon.