Suara.com - Upie Guava akhirnya menyutradarai film panjang pertamanya bertajuk Pelangi di Mars. Sebuah film bergenre sci-fi atau fiksi ilmiah dengan seting waktu di tahun 2100.
Rumah produksi Mahakarya Pictures mengakui bila film terbarunya cukup asing di industri perfilman Tanah Air.
Penasaran seperti apa? Berikut deretan fakta Pelangi di Mars.
1. Disutradarai Upie Guava

Pelangi di Mars menjadi debut Upie Guava sebagai sutradara film fiksi layar lebar. Selama ini Upie dikenal mengarahkan video musik NOAH, serta Sang Dewi yang kembali dipopulerkan oleh Lyodra.
Upie Guava sebelumnya menggarap film dokumenter Kemarin tentang band Seventeen yang terkena bencana tsunami. Film tersebut berhasil masuk nominasi Film Dokumenter Panjang Terbaik di FFI 2021.
2. Diproduksi dengan Format Hybrid

Pelangi di Mars mengambil setting tahun 2100, jauh sekali di masa depan. Dengan genre sci-fi yang membutuhkan teknologi lebih maju dari film biasa, produksi akan memakai metode hybrid, yakni menggabungkan syuting virtual dan dunia nyata.
Oleh karena itu, Upie Guava menggunakan teknologi XR (Extended Reality), sebuah teknologi yang menggabungkan kombinasi interaksi grafis yang dihasilkan manusia dan sistem komputer, untuk film ini.
Baca Juga: Titian Pelangi: Membasuh Nurani Lewat Cerita
3. Setting Lokasi di Planet Mars