Interview: Pesulap Merah Disebut Jelmaan Ustaz Hingga Bongkar Trik Dukun

Minggu, 04 September 2022 | 19:51 WIB
Interview: Pesulap Merah Disebut Jelmaan Ustaz Hingga Bongkar Trik Dukun
Marcel Radhival alias Pesulap Merah. [Rena Pangesti/Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Marcel Radhival alias Pesulap Merah kini makin viral. Aksinya membongkar trik dukun dianggap sebagai edukasi untuk masyarakat.

Ada yang menyebut, Marcel Radhival adalah ustaz yang menjelma sebagai pesulap. Mengingat tujuannya adalah untuk menyadarkan masyarakat, percaya kepada dukun adalah sesuatu yang tidak benar.

"Saya bersuara agar masyarakat tidak dibodoh-bodohi," kata Pesulap Merah ditemui di Mampang, Jakarta Selatan pada Kamis (25/8/2022).

Lebih lanjut, inilah wawancara bersama Pesulap Merah yang disebut sebagai jelmaan ustaz hingga sukses membongkar trik dukun.

Baca Juga: Interview: Cerita Perjuangan Susan Sameh Lawan Pelecehan Seksual

Pesulap Merah ditemui di Mampang, Jakarta Selatan, Kamis (25/8/2022) [Suara.com/Rena Pangesti]
Pesulap Merah ditemui di Mampang, Jakarta Selatan, Kamis (25/8/2022) [Suara.com/Rena Pangesti]

Apa betul Pesulap Merah adalah seorang ustaz?

Dulu pernah ada cita-cita jadi ustaz gitu itu. Kalau yang ustaz itu abang saya, kalau saya dibilang ustaz terlalu berlebihan. 

Alasannya kenapa sampai dianggap berlebihan?

Karena di video saya sama artis, pas lagi sulap kan pangku-pangkuan, lagi hipnotis juga. Kalau saya dibilang ustaz, nanti itu malah dipelintir pelintir masa ustaz begini. Maka dari itu saya bukan ustaz.

Tapi pernah sekolah di pesantren?

Baca Juga: Interview: Zara Leola Soal Karier Hingga Privilege Jadi Anak Enda Ungu

Enggak, semenjak SMP, saya mendalami soal agama. Setiap seminggu ikut kajian, hanya kajian bukan pesantren. Abang saya tuh yang mondok sampai dapat beasiswa ke Yaman. Kalau saya mah nggak.

Terus, belajar trik sulap sejak kapan?

Selain belajar agama, saya juga belajar teknik hipnotis pas SMP.

Itu pas SMP total belajar, nggak pacaran. Pas SMK baru mikir, kok hidup gue datar banget, terlalu kaku. Turun nih imannya, sempat nakal juga sampai dapat surat peringatan dari sekolah soalnya pacaran mulu.

Jadi totalitas temen saya yang SMP dan SMK, dua-duanya kubu yang berbeda. Malah pas SMK, menghipnotis dibilang tukang nidurin orang. 

Pesulap Merah ditemui di Mampang, Jakarta Selatan, Kamis (25/8/2022) [Suara.com/Rena Pangesti]
Pesulap Merah ditemui di Mampang, Jakarta Selatan, Kamis (25/8/2022) [Suara.com/Rena Pangesti]

Berlanjut ke sekarang, kamu yang mengedukasi tapi justru dilaporkan. Tanggapannya gimana?

Sama sekali tidak ada (khawatir). Karena apa? Edukasi apa yang mau dipermasalahkan? Karena pasal 310 ayat 3 itu kalau tujuan untuk kepentingan umum nggak bisa masuk pencemaran nama baik. 

Selain dilaporkan, pernah ada serangan mistis?

Tidak ada serangan mistis, kalau ada mau dong. Ditunggu.

Bagaimana dengan dukungan keluarga?

Keluarga nggak gimana-gimana sih. Justru istri saya lebih khawatir sama wanita-wanita Tik Tok yang komentar 'jangankan yang kedua, yang ke-14 pun siap. 

Istri khawatir banget ya?

Istri mulai resah, kemarin sempat kepancing karena ada salah satu fans yang foto berdekatan, peluk-peluk, bikin postingan terus captionnya manja gitu.

Terus cara kasih pengertiannya gimana?

Pengusaha Rudy Salim gandeng Pesulap Merah [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]
Pengusaha Rudy Salim gandeng Pesulap Merah [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]

Kemarin saya ingetin sih, ngapain jadi drama gitu. Kemaren kepancing emosi, dia bikin postingan, saya minta hapus lagi karna takutnya malah yang tadinya edukasi perdukunan malah bahas percintaan. 

Mau sampai kapan nih kasih edukasi?

Mengedukasi sampai saya menjadi kenangan. Karena bagaimanapun kita endingnya menjadi kenangan bagi orang lain. Mau dikenang baik atau buruk itu pilihan kita.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI