Suara.com - Lini masa media sosial Twitter kini dibanjiri oleh kata kunci 'Sutradara Terganteng.' Usut punya usut, trending topic tersebut muncul karena adanya pengakuan mengenai seorang sutradara yang disebut melakukan kekerasan fisik dan kekerasan verbal terhadap kru film perempuan.
Cerita mengenai dugaan kekerasan yang dilakukan oleh sutrarada tersebut dibagikan oleh seorang sinematografer Indonesia. Ia membagikan tangkapan layar dari seorang kru perempuan yang diduga menjadi korban kekerasan sang sutradara.
Awal mula kasus dugaan kekerasan oleh "sutradara ganteng"
Melalui cuitan warganet dari akun @go****ck, tangkapan layar menunjukkan pengakuan seorang perempuan yang menyebut adanya seorang sineas dengan julukan 'Sutradara Ganteng' yang telah melakukan kekerasan fisik terhadap krunya.
"Dia menyebut dirinya 'Sutradara Ganteng'. Tapi mohon maaf ya naudzubillahimindzalik yang gue liat gak ada ganteng-gantengnya dari mulut, perbuatan, dll," tulis pengakuan sang perempuan ini.
"Apa pantes laki-laki menampar dan mendorong perempuan?" lanjutnya.
Tak hanya kekerasan fisik, sosok 'Sutradara Ganteng' tersebut juga melakukan kekerasan verbal seperti memaki-maki anggota kru melalui pelantang suara sehingga terdengar oleh seluruh awak yang bertugas.
"Bukan hanya nampar dan dorong. Tapi juga teriak-teriak di HT dan microphone dengan kata-kata kasar dan didengar sama ratusan crew dan extras di hari itu," bebernya.
Sang perempuan tersebut urung menyebutkan nama sosok 'Sutradara Ganteng' tersebut, tetapi ia menyebut bahwa si sutradara memiliki seorang anak perempuan.
Baca Juga: Ulasan Film 2037, Mimpi Anak Muda yang Bersembunyi di Balik Jeruji Besi
"Inget! Lu punya anak perempuan," lanjutnya lagi.
Sederet komentar-komentar warganet
Sontak, kini kolom komentar cuitan tersebut dipenuhi oleh beragam respons warganet. Banyak yang penasaran hingga turut mengecam aksi kekerasan yang terjadi di industri perfilman.
Bahkan, tidak sedikit warganet yang mengingkap kelamnya dunia perfilman karena bukan kali ini terjadi kasus kekerasan.
"Yang suka menyebut dirinya 'terganteng' memang biasanya gak ganteng," tulis warganet.
"Udah nyari tapi muncul beberapa nama. Yang mana sih?" tanya warganet penasaran.
"Kekerasan verbal dan fisik di set produksi adalah sesuatu yang gak seharusnya terjadi lagi. Fucking shame on the producer, production house and those who normalise these behavior on CAS The Series set. Bisa yuk kita di industri kreatif gak harus pakai kekerasan kalau ada masalah," komentar warganet.
"When your name bigger than your morality. Jadi terkenal, di-follow dilihat orang, punya nama gede, serem ya. Suka lupa lihat orang lain sama diri sendiri juga manusia," tambah yang lain.
Ernest Prakasa ikut beri respons
Dugaan kasus kekerasan tersebut sampai membuat sesama sineas, Ernest Prakasa buka suara. Sosok sutradara yang menggarap film Imperfect tersebut ternyata mengantongi nama dan identitas sosok 'Sutradara Ganteng' itu.
Meski demikian, Ernest ogah membeberkan identitas sang sutradara sebelum korbannya memberinya lampu hijau.
"Ada kabar sutradara laki-laki melakukan kekerasan verbal dan fisik ke kru perempuan. Gue pribadi memilih untuk menyebut nama pelaku apabila sudah mendapat izin dari korban. Kita tunggu perkembangan kasusnya," tulis Ernest Prakasa melalui akun Twitter pribadinya.
Kontributor : Armand Ilham