Suara.com - YouTuber Jerome Polin belum lama ini mengunjungi rumah saat dirinya masih kecil. Dahulu ayahnya tinggal di desa terpencil yang bernama Sigapiton, Toba, Sumatera Utara.
Lewat kanal YouTube, Nihongo Mantappu, Jerome Polin mengajak netizen mengintip seperti apa rumah yang pernah ditinggal sang ayah saat cilik.
Untuk menuju ke rumah ayahnya semasa kecil, Jerome Polin dan teman-temannya harus menaiki speedboat. Rumah ayah Jerome sudah direnovasi, tetapi tidak secara keseluruhan.
Beberapa ruangan masih mempertahankan bangunan aslinya, seperti dapur dan kamar tidur. Ada juga ruangan yang masih berlantai tanah atau plester semen, lho.
Baca Juga: Megah Punya Pintu Rahasia! 5 Potret Rumah Jess No Limit yang Harganya Rp27 M
Penasaran seperti apa rumah ayah Jerome Polin yang terletak di desa terpencil? Berikut ulasannya:
1. Sebelum merantau ke Jakarta, ayah Jerome Polin tinggal di desa terpencil yakni di Sigapiton, Toba, Sumatera Utara. Untuk sampai ke kampung halaman sang ayah, rombongan YouTuber yang jago matematika itu harus menaiki speedboat.
2. Rumah masa kecil ayah Jerome Polin kini dijadikan homestay atau penginapan karena sudah lama tidak ditinggali. Kediaman ayah Jerome Polin terdiri dari dua bangunan. Rumah bernuansa kuning sudah direnovasi, sedangkan yang biru masih mempertahankan bangunan asli.
3. Ruang tamunya cukup luas dengan interior sederhana yang diisi satu set meja kursi untuk menyambut pengunjung.
4. Kamar yang ini sudah direnovasi dan diisi tempat tidur springbed yang lebih nyaman. Namun berbeda dari kamar ayah Jerome dulu, lantainya masih plester semen dan cukup sempit. Namun terasa adem.
Baca Juga: Berapa Penghasilan YouTuber? Begini Cara Menghitung Cuan yang Didapat
5. Toilet bernuansa biru ini termasuk bagian yang sudah direnovasi agar lebih nyaman saat digunakan.
6. Nah, ini kamar mandi yang masih tradisional dengan bak mandi plester semen yang harus diisi air dulu jika hendak bebersih diri.
7. Meski sudah ada kompor gas alih-alih kayu bakar, dapur di rumah ayah Jerome Polin masih mempertahankan kesan tradisional.
8. Ruangan yang dindingnya dari kayu asli ini dulu dimanfaatkan sebagai kedai untuk berjualan kopi oleh Opung (kakek) Jerome.
Itu dia rumah ayah Jerome Polin sebelum merantau ke Jakarta.
Kontributor : Chusnul Chotimah