Suara.com - Band NOAH kembali merilis video klip "Kota Mati" versi terbaru, yang merupakan proyek rekam ulang lagu Peterpan. Untuk video klip ini, Ariel dkk kembali mendapuk Upie Guava sebagai sutradara.
Hasilnya tidak sedikit yang penasaran, alasan NOAH selalu menggunakan tangan dingin Upie untuk berbagai video klip terbarunya. Terlebih teknologi dan rekayasa sangat kental dalam video musik yang dihasilkan sutradara kelahiran 27 Desember 1976 itu.
Manajer NOAH sekaligus GM Musica Studio, Benny Bharata yang akrab disapa Benyo mengungkap alasan di balik putusan tersebut, tak lepas dari hubungan dengan Upie yang tidak sebatas rekan kerja.
"Kami anggap Upie itu sudah tahu kami seperti apa. Hubungan dengan Upie tidak sebatas bekerja profesional, kami juga berteman," ujar Benyo saat konferensi pers peluncuran video klip "Kota Mati" di Djakarta Theater XXI, MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (29/8/2022).
Baca Juga: NOAH Rilis Ulang Video Klip Lagu Kota Mati, Wajah Ariel Dibuat Lebih Muda
Meski begitu Benyo memastikan, pemilihan Upie tak lepas dari diskusi matang di internal antara Musica Studio dan NOAH. Bahkan lelaki bernama lengkap Lutfie Abdullah itu disebut sudah sangat memahami keinginan personel NOAH dan pihak label, sehingga diskusi proyek jadi lebih menarik.
"Upi mampu mengeksplor apapun itu, jadi sesuatu yang luar biasa dan ingin kami coba, yang akhirnya bisa terlaksana dan tereksekusi dengan baik, yang namanya brainstorming (mengumpulkan ide) sangat mudah dan menarik," imbuh Benyo.
Salah satu contoh, video klip "Kota Mati" yang terbaru ini menggunakan beberapa teknologi seperti deep fake, mesh tracking, dan XR virtual production, yang dianggap bisa membuat video jadi lebih menarik dan bisa mengikuti zaman alias kekinian.
"Bisa terlaksana ke beberapa video klip lain, so far apa yang ingin didapatkan bisa di-deliver (disampaikan) dengan baik," ucap Benyo.
Sementara itu, video klip "Kota Mati" yang juga akan segera dirilis di YouTube NOAH ini dibuat menarik dari sisi jalan cerita, yang merupakan prekuel atau cerita sebelum video klip "Tak Ada yang Abadi" milik Peterpan.
Baca Juga: Andmesh Kamaleng Sampai Kenang Almarhum Ayah Demi Isi Soundtrack Film
Termasuk dari sisi pembuatannya, menggunakan deep fake atau video rekayasa yang memanfaatkan kecerdasan buatan (AI), yang membuat wajah Ariel seperti saat ia di Peterpan dahulu, atau tepatnya serupa seperti Ariel yang ada di video klip "Tak Ada" yang Abadi di 2008 silam.
Sedangkan teknologi mesh tracking ini digunakan untuk membuat pemeran Ladya Cheryl, yang sebenarnya sedang ada di Amerika Serikat tapi dibuat seperti mengikuti syuting sungguhan.
Padahal sesungguhnya tubuh Ladya Cheryl menggunakan aktris lain, tapi wajah dan ekspresi Ladya disandingkan dengan wajah aktor tersebut, sehingga terlihat seolah Ladya sungguhan yang berakting dalam video klip tersebut.
Di sisi lain, dalam video pertanyaannya Upie mengatakan pembuatan video musik ini, jadi salah satu proyek Roro Jonggrang-nya bersama NOAH dan Musica Studio.
"Dibilang dadakan mungkin iya, lagu apa yang untuk single berikutnya, selalu Roro Jonggrang, tapi hanya dengan mereka (NOAH) saya berani eksplor, mereka percaya dengan hipotesa saya dan teknologi yang saya terapkan, dan ada keajaiban biasanya dari situ," kata Upie Guava.