Suara.com - Artis Baim Wong mendatangi lokasi kebakaran di kawasan Simprug Golf, Kebayoran Lama. Ayah dua anak ini juga penasaran dengan warung makan atau warteg yang tetap utuh meski rumah di sekelilingnya habis dilalap di jago merah.
"Ada katanya warung, warteg gitu yang sering ngasih Jumat berkah katanya nggak kebakar. Kita mau lihat ke sana keadaannya gimana," kata Baim Wong dikutip dari YouTube Baim Paula, Kamis (25/8/2022).
Setelah berkeliling lokasi kebakaran, Baim Wong mengunjungi warteg viral yang dimaksud. Di sana, dia sempat berbincang dengan pemilik warung makan tersebut.
"Utuh ya," kata Baim Wong takjub melihat bangunan warteg yang tak tersentuh api.
Baca Juga: Viral Warteg Tak Terbakar Meski Dikepung Si Jago Merah di Simprug, Bikin Baim Wong Takjub: Utuh Ya
Kepada Baim Wong, si ibu membenarkan jika tiap Jumat dia memberikan es teh manis secara gratis kepada pengunjung warung makannya. Dia meyakini hal itu yang membuat warteg miliknya selamat dari kobaran api.
"Alhamdulillah iya. Ya itu lah tiap Jumat saya ngasih es teh manis gratis. Paling yang kena ini mas Baim," ujar ibu pemilik warteg sambil menunjuk sisi-sisi atap dinding.
"Kemudian saudara saya juga sering sedekah di sini," kata dia lagi.
Kepada warga yang rumahnya terbakar, Baim Wong minta agar bersabar. Dia pun berjanji akan memberikan bantuan.
"Yang sabar ya, saya bantu doain, mudah-mudahan ada yang bangun rumahnya lagi ya nanti saya InsyaAllah bantu sebisanya ya," kata Baim Wong ke anak-anak dan warga yang menunggu di depan warteg viral tersebut.
Baca Juga: 5 Fakta Warteg Selamat dari Kebakaran Simprug, Benarkah karena Suka Bagi Makan Gratis?
Penjelasan ilmiah
Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Kota Administrasi Jakarta Selatan menyebut kompartemenisasi menjadi salah satu faktor warteg tersebut tak terkena kebakaran.
"Karena terkompartemenisasi jadi terlindungi dari potensi rambatan api. Coba lihat bangunan yang melindungi warteg itu bagaimana konstruksi bangunannya," kata Perwira Piket Sudin Gulkarmat Jakarta Selatan, Deni Andreas dikutip dari ANTARA.
Menurut Deni, ilmu kompartemenisasi kebakaran merupakan batas atau pemisahan bangunan berdasarkan tingkat ketahanan terhadap api pada bangunan. Sementara,
bangunan warteg tersebut terbuat dari bata ringan atau hebel di semua sisi rumahnya yang sifatnya menahan api.
Hal itulah yang membuat warung makan tersebut tetap kokoh terlindungi meski rumah di sekelilingnya terbakar api.
Berbeda dengan lainnya, ratusan rumah tersebut terbakar lantaran tidak adanya kompartemenisasi atau tidak semuanya memakai bahan bata ringan (hebel) dan kebanyakan memakai bahan semi permanen seperti kayu.
"Jadi kalau mau dibangun lagi satu kampung supaya aman dari kebakaran besar, pastikan kompartemenisasinya itu semakin banyak semakin bagus bangunannya," katanya.