Suara.com - Denny Sumargo bertemu beberapa tokoh dari Asosiasi Dukun Indonesia yang diwakili oleh pengacara mereka, Firdaus Oiwobo. YouTuber yang akrab disapa Densu itu memberi wejangan pada para dukun.
Seperti diketahui, para dukun melaporkan Pesulap Merah pada polisi karena tak terima profesi mereka dihina. Mereka juga mengaku sepi job setelah pemilik nama asli Marcel Radhival itu berkeliling membongkar trik perdukunan.
Terkait permasalahan ini, Denny Sumargo mengundang Asosiasi Dukun Indonesia ke podcastnya. Ketika para dukun menyinggung tentang pembuktikan memakai dunia gaib, Densu menyampaikan ketidaksetujuannya.
"Biar saya menjelaskan, adalah apa adanya. Gaib adalah sesuatu yang tidak bisa diatur. Dan saya sangat tidak setuju ketika gaib itu dibawa ke permukaan," kata kata lelaki 40 tahun itu dikutip dari tayangan di kanal YouTubenya, Selasa (23/8/2022).
Baca Juga: Siapkan Rp1 Miliar untuk Dukun, dr Richard Lee Tantang Pindahkan Jerawat ke Kambing
Denny Sumargo menjelaskan alasannya tak setuju para dukun melakukan pembuktian memakai ranah gaib.
"Kenapa pak? Karena itu artinya kita mencobai diri kita sendiri dengan kebesaran Allah, karena sesuatu yang gaib itu kan ada tujuannya yang bersifat pada ketauhidan, dan itu kembali pada Allah sendiri, untuk tujuan Allah," ujar Densu.
"Tapi kalau untuk dipakai sebagai pembuktian, berarti kita kan sudah masuk ke ranah sombong. Ini kan pelajaran yang kita petik hari ini," katanya lagi.
Denny Sumargo menyarankan agar masalah para dukun dan Pesulap Merah bisa diselesaikan dengan baik-baik.
"Kalau saran saya, kalau boleh, janganlah ini akhirnya melebar ke mana-mana, kedua belah pihak bisa menyelesaikan dengan baik, karena ranah gaib itu ada, tapi bukan untuk dijadikan kesombongan, bukan untuk buktikan, buktikan, buktikan, karena akan ada korban," kata Denny Sumargo.
Baca Juga: Komika Nopek Novian dan Livy Renata Ngaku FWB-an, Ternyata Dolar Ijo Semua
Firdaus Oiwobo membela para dukun terkait pembuktian memakai ranah gaib.
"Makanya saya bilang tadi, kalau kita berbicara gaib, harus ada waktu yang khusus, tidak boleh (asal-asalan). Karena hari ini memang kita udah bahasnya mengerucut ke pembuktian, jadi Gus tadi mencoba untuk membuktikan," kata Firdaus.
Kontributor : Chusnul Chotimah