Suara.com - Coki Pardede akhirnya bebas dari masa rehabilitasi narkoba. Selama menjalani proses tersebut, banyak hal yang ia pelajari dari teman-temannya di dalam panti rehabilitasi, termasuk dengan Anji.
Komika 34 tahun ini menceritakan soal salah seorang temannya yang berasal dari luar negeri dan tertangkap menyalahgunakan narkoba di Indonesia.
"Dia warga negaranya udah jadi warga negara Indonesia, tapi dia masih pulang ke rumah keluarganya yang ada di Timur Tengah," ungkap Coki Pardede dilansir dari Youtube Anji, Selasa (23/8/2022).
Seorang temannya itu memiliki kisah menarik karena membuka wawasanya mengenai regulasi narkoba di negara yang berbeda.
Baca Juga: Popularitasnya Diuji saat Rehabilitasi Narkoba, Coki Pardede Malah Salah Dikira Uya Kuya
"Itu menurut gue menarik. Cerita tentang dia menarik bagaimana regulasi tentang drugs di satu negara tersebut dengan Indonesia itu 180 derajat berbeda," jelas Coki.
Coki bahkan tak segan menyebut bahwa regulasi narkoba di Indonesia ini selain berbeda ternyata juga unik.
"Regulasi drugs di setiap negara itu berbeda-beda, dan yang Indonesia cukup unik lah. Gue bilangnya unik," katanya sambil disambut gelak tawa Anji.
"Di Indonesia regulasi drugs-nya cukup unik," tegasnya lagi.
"Tidak tertebak ya?" tanya Anji mencoba menerka.
Baca Juga: Jawaban Tengil Coki Pardede saat Ditanya Apakah Akan Berubah Usai Bebas Rehabilitasi, Anji Ngakak
"Ya, maksudnya cukup unik itu tidak tertebak," Coki Pardede melanjutkan penjelasannya.
Anji pun menimpali bagaimana keunikan regulasi narkoba di Indonesia menurut dia.
"Punya macam-macam pola penyelesaian," kata Anji.
"Iya, dan itu yang akhirnya jadi menarik gitu. Gue kan suka tertarik kalau di luar negeri itu gimana," Coki menyetujui dan melanjutkan ceritanya.
"Lah tu yang lo dapetin dari temen lo itu gimana?" tanya Anji.
Berdasarkan cerita Coki, temannya tersebut juga memiliki perspektif yang mirip dengannya mengenai regulasi narkoba di Indonesia.
"Kalau mereka, kalau di negara temen gue ini gue nggak usah sebut negaranya apa, ternyata drugs itu bukan masalah utama tetapi masalah utamanya itu makar," jelas Coki.
Permasalahan itulah yang kemudian membuat bahwa pemakai narkoba masih memiliki keringanan hukuman ketimbang orang-orang yang melawan pemerintahan di negara tersebut.
"Jadi kalau elu melawan pemerintah itu jadi masalah utama. Jadi selama lu enggak melawan pemerintah it's okay," kata Coki
"Walaupun lu ketangkep basah asal lu bukan pengedar, kalau lu cuma pemakai, tidak melakukan hal makar, itu lu dilepas," lanjutnya.
Meski demikian, pemakai narkoba tersebut tak bisa sepenuhnya bebas dengan mudah. Mereka harus melakukan pelayanan masyarakat dan denda.
"Ada denda dan community service," ungkap Coki.