Suara.com - Zara Leola dikenal sebagai penyanyi muda. Tidak hanya berbakat menyanyi, dia rupanya jago menari.
Cover dance BLACKPINK di YouTube pribadinya juga ditonton ratusan ribu kali dengan reaksi positif. Ia memang kerap membagikan aktivitasnya di YouTube maupun Instagram.
Pemilik nama lengkap Azahra Leola Wicuda ini mengawali karier sejak 2016 dan tercatat sudah memiliki belasan lagu.
Lambat laun, putri Enda Ungu tertarik menjajal dunia akting. Dia sempat membintangi film Petualangan Menangkap Petir hingga Surga yang Tak Dirindukan 3.
Baca Juga: Interview: Ojan Sisitipsi, Musisi yang Lahir dengan Kondisi Autis dan Aktif Konsumsi Psikotropika
Terbaru, Zara Leola juga membintangi web series berjudul Putih Abu-Abu. Ia juga pernah beradu akting dengan Ari Irham dan Anneth Delicia di film Kau dan Dia.
Lantas, ke mana arah Zara Leola berkarier sebenarnya? Berikut interviewnya.
Zara antara menyanyi, menari, dan memerankan karakter lewat akting, lebih concern ke mana sih?
Aku belum tahu ya, masih mencari dan coba-coba, nyanyi-nari emang suka dari kecil dan kalau bisa semuanya kenapa nggak.
Sering cover dance juga di YouTube niat bakal dikhususin ke sana apa nggak?
Baca Juga: Interview: Cerita Hidup Angga Wijaya Setelah Cerai Hingga Dituduh Curi Uang Dewi Perssik
Sebenernya dance akan selalu jadi sesuatu. Emang dari dulu Zara Leola di situ. Sama aja kayak main musik, saat kita sekali main kita bakal terus-terusan ingat, nempel. Aku main series pun tetap ada dance-nya.
Ngomong-ngomong soal lagu, ada alasannya nggak kenapa lagu kamu cenderung berbahasa Inggris?
Mungkin dari kecil bahasa pertamaku bahasa Inggris, jadi dulu lebih lancar bahasa Inggris dan akhirnya dalam penulisan itu lebih gampang bahasa Inggris, aku lebih tahu banyak kata dalam bahasa Inggris. Kalau bahasa Indonesia kan lebih banyak kosakatanya, kayak aku kamu aja bisa kau, aku, gue elo.
Takut nggak sih itu jadi penyebab lagu kamu susah diterima di masyarakat?
Takut sih ada pastinya. Apalagi aku di sini dikenal sebagai penyanyi Indonesia. Tapi menurutku viral tuh nggak ada yang tahu. Kita nggak bisa buat viral, kita nggak pernah tahu. Sekarang musik jedag jedug aja bisa viral karena sosial media.
Tapi ada harapan nggak sih lagu kamu bisa dikenal sampai luar karena liriknya bahasa Inggris?
Kalau aku buat lagu bahasa Inggris dan Insyaallah viral kan itu bakal terdengar sampai luar negeri. Ya semua tentang waktu aja. Viral Itu kan bukan goal terakhir.
Punya ayah musisi seberapa pengaruhnya di karya-karya kamu?
Aku paling cerita ke ayah kalau udah jadi sih, selesai workshop biasanya. Kalau buatnya aku sendiri.
Bisa dibilang kamu kan punya privilege dengan ayah Enda Ungu, itu gimana kamu nilainya?
Aku kan di industri ini emang bisa dibilang punya privilege, kalau konser aku bisa diduetin, bisa bareng ayah, aku bisa ke backstage, tapi aku mau tetep usaha sendiri.
Pas itu ayah konser di gigs aku minta akses tapi aku duduk sama temen-temen aku padahal bisa ke backstage, ke mana-mana.
Jadi kamu nggak memungkiri dapat kemudahan dari ayah kamu ya? Walau nggak memanfaatkan itu.
Iya karena privilege itu nggak akan hilang, nggak mungkin dong cap aku sebagai anak Enda Ungu akan hilang. Jadi aku rasa sebelum itu terjadi aku mencoba untuk yaudah biasa aja. Sampai aku tua pun aku bakal dikenal sebagai anak Enda Ungu.
Penyanyi favorit kamu di Indonesia siapa sih?
Musisi Indonesia aku suka kak Widy, vokalis Vierra. Dan aku baru sadar Vierra dulu di Musica, selabel sama aku.
Ada niatan kolab sama Widy?
Jujur aku tipe yang kalau ngefans nggak mau diduetin, aku mau tetep jadi fans yang melihat mereka aja.
Harapan kamu di Industri ini?
Semoga bisa jadi Zara yang begini, yang ini lah bisa seimbang hidupnya. Bisa makin sukses pastinya entah di musik, akting atau apapun, dan tetap di jalan yang lurus.