Suara.com - Deddy Corbuzier saat ini menjadi salah seorang artis paling populer dan berpengaruh di Tanah Air. Banyak yang menduga kalau Deddy lahir dari keluarga kaya dan punya privilege, tapi hal itu dibantah oleh mantan magician 45 tahun tersebut.
Mengutip podcast Deddy Issues yang berada di bawah naungan Noice, dalam episode kedelapan berjudul "Orang Miskin Gak Bisa Ngajarin Cara Jadi Orang Kaya" ini, Deddy Corbuzier mengungkap mengenai keluarga dan masa kecilnya.
Deddy Corbuzier mengungkap masa kanak-kanaknya yang lahir dari keluarga sederhana, kecintaannya pada dunia sulap, hingga ia menolak permintaan sang ayah untuk menjadi orang kantoran.
Deddy Corbuzier mengaku lahir dari keluarga menengah ke bawah. Ayahnay bekerja sebagai sopir mikrolet, sementara sang ibu seorang penjahit.
Baca Juga: 3 Bulan Nikah, Denny Sumargo dan Olivia Allan Nyaris Bercerai Gara-Gara Masalah Ranjang
Karena kondisi tersebut, ayah Deddy Corbuzier sempat mengajarkannya untuk bekerja di kantor, mendapat penghasilan bulanan, dan menabung. Namun, Deddy tidak pernah mengikuti nasihat ayahnya.
"Ayah saya enggak bisa ngajarin saya untuk menjadi kaya, karena dia sendiri enggak pernah ngalamin itu," kata Deddy Corbuzier.
Deddy Corbuzier sudah mengalami ketertarikan dengan dunia sulap sejak usia delapan tahun. Dari usia kanak-kanak pula, ayah Azka Corbuzier ini sudah bercita-cita menjadi pesulap.
"Magic for me is a home, a paradigm that something impossible is doable, sesuatu yang dilihat mustahil, ternyata bisa dilakukan," ujar Deddy Corbuzier.
Meski sang ayah menginginkan Deddy Corbuzier jadi orang kantoran, tapi ia tak pernah memarahi putranya yang gemar dengan sulap. Padahal, suami Sabrina Chairunnissa ini perna dua kali gagal naik kelas. Meski begitu sang ayah tak pernah mempermasalahkannya.
Baca Juga: Baru Nikah, Denny Sumargo Malah Tak Punya Hasrat Seksual ke Istri: Jarang Gue Sentuh
Saat kecil, Deddy Corbuzier sering mengunjungi toko peralatan sulat di Ratu Plaza, Jakarta. Pada suatu hari, sang pemilik toko melihat bahwa Deddy kecil mempunyai bakat di dunia sulap. Pada akhirnya, sang pemilik toko tersebut mengajak Deddy ke luar negeri untuk mengambil short course di seni sulap, khususnya seni mentalism.
Berbagai trik sulap pun telah dikuasai Deddy Corbuzier. Hingga akhirnya ia bisa tampil di Dufan, meski bayarannya saat itu hanya Rp 48 ribu. Tapi dari situ karier Deddy terus berkembang. Deddy sering tampil di hotel-hotel bintang lima, hingga akhirnya muncul di televisi.
Di akhir ceritanya, Deddy mengatakan bahwa, "Orang sukses adalah orang yang mengambil risiko". Seorang Deddy Corbuzier tidak akan sukses sebagai salah satu mentalis terbaik di Indonesia seperti saat ini, jika Ia tidak berani mengambil resiko di masa lalu.