Suara.com - Pengacara Firdaus Oiwobo membuat pernyataan kontroversial tentang Marcel Radhival alias Pesulap Merah. Firdaus menyebut Pesulap Merah dukun cabul dan penipu.
Saat diwawancarai Uya Kuya, profesi Firdaus Oiwobo selaku kuasa hukum para dukun dipertanyakan. Firdaus merupakan pengacara yang melaporkan Pesulap Merah ke polisi atas nama persatuan dukun se-Indonesia.
"Saya ini sebenarnya dengan Pesulap Merah atau Marcel Radhival beberapa tahun lalu satu perguruan dukun," kata Firdaus dikutip dari tayangan YouTube Uya Kuya, Kamis (18/8/2022).
"Tunggu, jadi Pesulap Merah itu dulunya dukun?" tanya Uya Kuya dengan ekspresi kaget.
Baca Juga: Tantangan Kedua Sandy Tumiwa buat Pesulap Merah: Ditunggu, Adu Ilmu Kalau Berani!
Firdaus Oiwobo menegaskan bahwa Pesulap Merah duku adalah dukun, dan sampai sekarang masih dukun.
Ketika jawabannya diragukan Uya Kuya, mantan pengacara Tiara Marleen itu berkata bahwa Pesulap Merah adalah dukun yang lupa jati diri.
"Makanya, dia itu dukun yang lupa jati dirinya. Jadi Pesulap Merah itu sejak dulu, dia bergaul dengan lingkungan dukun, termasuk bapak angkatnya satu (perguruan) dengan saya. Keluarga angkatnya lah. Dia (ayah angkat Pesulap Merah) itu dukun senior," ucap Firdaus.
Firdaus Oiwobo mengungkap bahwa Pesulap Merah memiliki sertifikat ahli metafisika yang hanya dimiliki seorang dukun.
"Artinya secara de facto dia itu adalah seorang dukun, dan dia juga cabul, diduga cabul dan juga diduga penipu. Karena dia sendiri yang berbicara. Dia bilang dukun itu cabul dan penipu, jadi dia juga cabul dan penipu," imbuh Firdaus Oiwobo.
Baca Juga: Pesulap Merah Membongkar Trik Dukun, Istri Pesulap Khawatir Akan Keselamatannya
Menurut Firdaus Oiwobo, ada video yang menunjukkan Pesulap Merah melakukan perbuatan cabul pada seorang wanita.
"Ada video dia juga diduga cabul, menghipnotis seorang wanita. Dia memangku seorang wanita dan melakukan perbuatan cabul, diduga cabul," ujarnya.
"Jadi Marcel ini berbicara tentang dukun cabul dan penipu, itu mengena pada dia sendiri. Sama seperti nampar mukanya sendiri," imbuhnya.
Kontributor : Chusnul Chotimah