Suara.com - Dik Doank memiliki cara unik merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia. Pernah satu waktu, seniman 53 tahun itu mengunjungi penjara.
Di penjara, Dik Doank justru menemukan makna kemerdekaan yang sesungguhnya. Mereka yang ada di dalam adalah orang-orang merdeka dan tidak akan melanggar aturan hukum.
"Saya ke lapas, mereka itu semua merdeka. Tidak ada yang mencuri, tidak mengambil hak orang lain, kerjaannya salat," kata Dik Doank ditemui di Ciputat, Tangerang Selatan belum lama ini.
Dik Doank lantas membandingkan dengan orang-orang yang berada di luar dan menikmati ruang gerak bebasnya. Ada yang menyalahi aturan, dan ini justru bukan makna merdeka.
Baca Juga: Kisah Hijrah Dik Doank, Mimpi Alami Sakaratul Maut 9 Kali: Rasanya Sakit Banget!
"Kebebasan dia tau aturan, tapi ada lampu merah malah masih ada yang jalan, nggak patuh aturan," jelasnya.
Sementara itu di tahun ini, Dik Doank memilih merayakan kemerdekaan di Kandang Jurank Doank. Mengisi dengan tausiyah dan mendekatkan diri kepada Allah.
"Merdeka, taat pada norma agama, tau aturan yang ditetapkan negara sehingga tidak semena-mena," tutur Dik Doank.
Kepada generasi muda, Dik Doank berpesan untuk mencerdaskan diri. Sehingga ke depannya bukan mereka yang memilih pemimpin, tapi justru menjadi pemimpin.
"Belajar dan belajar, merdeka!" kata Dik Doank sambil mengibarkan bendera merah putih yang terpajang di mejanya.
Baca Juga: Cerita Dik Doank Bangkit dari Hidup Melarat, Duit Sisa Rp 950.000