Suara.com - Lukman Sardi menyoroti fenomena perjodohan di Indonesia. Meski dianggap tabu, namun hal ini masih terjadi di zaman modern.
Untuk itu bersama Vision+, Lukman Sardi selaku sekaligus Head of Creative Original Production Vision Pictures membuat serial Royal Blood.
![Aktor Lukman Sardi menghadiri jumpa pers series terbaru berjudul "Jack dan Danil" di MNC Vision Tower, Kedoya, Jakarta, Jumat (4/2/2022). [Suara.com/Angga Budhiyanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/02/04/36567-series-jack-dan-danil-lukman-sardi.jpg)
Royal Blood mengangkat kisah keluarga bangsawan Jawa yang mempertahankan tradisinya, yakni perjodohan. Tentu saja semua itu mengedepankan bibit, bebet serta bobot pasangan.
"Tapi apakah (perjodohan) masih bisa diterima di zaman sekarang? Ini yang kita benturkan dalam serial," kata Lukman Sardi saat konferensi pers di kantor MNC, Kebon Sirih, Jakarta Pusat belum lama ini.
Menurut Lukman Sardi, mereka yang hidup di zaman modern tentu tidak begitu saja bisa menerima keputusan ini. Namun, bukan berarti tradisi ini membawa bencana.
![Lukman Sardi dan istri, Lia Lukman. [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/09/24/94704-lukman-sardi-dan-lia-lukman.jpg)
"Jika melihat latar belakang perjodohan kan mengedepankan bibit, bebet, bobot," ujar Lukman Sardi.
Ia menambahkan, "secara pondasinya mungkin benar, secara caranya mungkin nggak benar. Dan jodoh nggak bisa dipaksain."
Untuk itulah dalam serial ini, Lukman Sardi bersama tim akan memperlihatkan bagaimana kisah dari perjodohan bangsawan. Namun di sisi lain, mereka yang dijodohkan sudah memiliki tambatan hati.
Sementara, Managing Director Vision+ Clarissa Tanoesoedibjo berharap pesan dalam film bisa diterima dengan baik oleh masyarakat, khususnya generasi muda.
Baca Juga: 5 Artis Ini Beragama Kristen Tapi Sering Dikira Muslim
"Indonesia kan sangat kaya dengan budayanya, diharapkan (melalui Royal Blood) bisa menyampaikan juga kepada anak-anak muda lebih efektif," kata Clarissa Tanoesoedibjo.