Suara.com - Kasus kematian Brigadir J alias Nopryansah Yosua Hutabarat juga turut menyita perhatian Ustaz Derry Sulaiman. Pendakwah yang dulunya seorang musisi ini menilai perkembangan penyidikan kasus tersebut justru semakin membingungkan publik.
"Bismillahirrahmanirrahim. Kasus pembunuhan Brigadir J belum juga terungkap. Bahkan semakin lama seperti benang kusut, susah untuk diurai," kata Ustaz Derry Sulaiman lewat akun TikTok miliknya, @derry_sulaiman dikutip Jumat (5/8/2022).
Sang Ustaz lantas menyinggung dugaan pelecehan seksual yang dialami istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi. Dia memahami jika hal itu benar terjadi, wajar sang jenderal marah besar.
"Saya yakin seluruh orang Indonesia bisa memahami. Saya pun begitu kalau istri saya diganggu, dilecehkan saya siap mati untuk membela kehormatan istri saya," ujar Derry Sulaiman.
Baca Juga: Rekam Jejak Kamaruddin Simanjuntak Pengacara Brigadir J, Pernah Tangani Kasus E-KTP hingga Hambalang
Karena itu, Ustaz Derry Sulaiman berharap betul Ferdy Sambo dan sang istri berkata sejujur-jujurnya. Sehingga pertanyaan publik yang hadir bisa terjawab.
"Jadi saya berharap kasus ini tidak terlalu lama dan Jenderal Sambo, Ibu Putri bicaralah apa yang sebenarnya terjadi. Jangan takut dengan hukuman di dunia, dunia sementara saja," katanya.
"Nanti akan ada pengadilan yang sesungguhnya di akhirat. Karena kita orang beragama, kita yakin setelah hidup ini akan ada kehidupan yang abadi selama-lamanya," ujar Derry Sulaiman lagi.
Brigadir J meregang nyawa di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan pada 8 Juli 2022. Menurut keterangan polisi, dia tewas dalam baku tembak dengan Bharada E yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka.
Baku tembak terjadi setelah Brigadir J kepergok melakukan pelecehan seksual terhadap istri sang jenderal.
Baca Juga: Kapolri Sebut Ada 4 Polisi yang Hambat Proses Kasus Penembakan Brigadir J
Tapi publik tak percaya begitu saja. Kronologis yang disampaikan pihak kepolisian dinilai banyak kejanggalan.
Sampai akhirnya, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo membentuk tim khusus untuk pengusutan kasus tersebut. Sejumlah pejabat kepolisian kemudian dinonaktifkan.
Terbaru, Kapolri mencopot beberapa perwira tinggi dari jabatannya, termasuk Irjen Ferdy Sambo.