Suara.com - Vokalis band Kotak Tantri Syalindri tak keberatan dengan anggapan publik soal single baru mereka Local Pride yang dianggap memanfaatkan ketenaran Citayam Fashion Week.
"Nggak masalah sih," ujar Tantri di kawasan Ancol, Jakarta pada 31 Juli 2022.
Bagi Tantri Syalindri, single Local Pride memang merepresentasikan gaya anak muda masa kini yang berani tampil dengan produk fesyen lokal. Sehingga tak masalah bagi Tantri bila karya terbaru Kotak dikait-kaitkan dengan eksistensi Citayam Fashion Week.
"Ya selagi lagu ini jadi jembatan mengekspresikan ide-ide anak zaman sekarang, ya silakan saja," ujar Tantri.
Baca Juga: Berdiri Sebelahan, Marion Jola dan Kurma Citayam Disebut Mirip, Warganet: Adik Kakak
Terpenting bagi Tantri, baik Kotak maupun para remaja di Citayam Fashion Week membawa misi yang sama untuk mengkampanyekan produk fesyen lokal.
"Yang penting kami membawa brand lokal. Jadi kami ngerasa harus proud saja sama brand lokal," ucap dia.
Sebagaimana diketahui, band Kotak baru saja merilis single Local Pride. Lewat lagu tersebut, Tantri Syalindri dan kolega mengangkat tema tentang kebanggaan memakai produk fesyen lokal.
"Intinya sih lebih mau kasih dengar ke orang-orang kalau memang fashion itu nggak perlu harus yang mahal. Kalau memang sanggup bayar mahal ya silakan, tapi kalau misal nggak sanggup, maksimalin saja apa yang dipunya," kata Tantri.
Kemunculan single Local Pride sendiri mendapat respons positif dari beberapa kalangan. Namun ada juga yang menuding Kotak memanfaatkan viralnya kegiatan Citayam Fashion Week untuk menggaet pasar lewat tema tersebut.
Baca Juga: Saat Marion Jola Bertemu Kurma Citayam, Bak Pinang Dibelah Dua
Namun oleh Tantri Syalindri, kecurigaan publik dibantah. Ia berkata bahwa ide pembuatan lagu Local Pride sudah ada sejak 2021.
"Sebenarnya lagu ini sudah dari 2021. Basic-nya karena tahun itu lagi trennya flexing sultan-sultan. Jadi keresahan kami itu saat itu sebenarnya karena di media sosial, banyak anak muda yang membanding-bandingkan dan akhirnya memaksakan diri untuk jadi kayak dia. Padahal memang realitanya banyak yang jatuhnya memaksakan diri," katanya.