Interview: Kisah Asmara Kriss Hatta, Kini Lebih Senang Gandeng Cewek Remaja

Suara.com - Kisah cinta Kriss Hatta sempat menghiasi pemberitaan pada 2019. Status sebagai suami Hilda Vitria membuat sang presenter terlibat konflik panjang dengan Billy Syahputra.

Ketika itu, Billy Syahputra dan Hilda Vitria masih menjalin hubungan asmara. Hal itu membuat Kriss Hatta berang karena merasa belum bercerai dari Hilda Vitria.

Namun semenjak hubungan Billy Syahputra dan Hilda Vitria berakhir, kisah cinta Kriss Hatta seperti tidak terdengar lagi. Sempat mengaku jadi pacar Hana Hanifah pada 2020, rumor itu dibantah langsung oleh sang aktris FTV.

Hingga akhirnya, Kriss Hatta muncul lagi dengan pengakuan mengejutkan. Ia mengaku sudah tidak punya kriteria khusus dalam menjalin hubungan dengan lawan jenis karena mulai kesulitan menemukan yang cocok.

Baca Juga: Interview: Cerita Dea Annisa Sekolah Masak di Korea Berkat Beasiswa

Kriss Hatta bahkan lebih memilih membangun kedekatan dengan remaja yang usianya terpaut sangat jauh dari dirinya.

Lantas apa yang membuat Kriss Hatta kesulitan mencari jodoh hingga memilih mendekati remaja? Berikut hasil perbincangan dengan lelaki 33 tahun:

Sibuk apa sekarang?

Lagi mempersiapkan sendiri, reality show, yang bekerjasama dengan aplikasi mobile. Sekarang lagi fokus ke situ ya, bikin produk sendiri.

Sudah ada pasangan baru?

Baca Juga: Interview: Rahasia Band Dewa 19 Bisa Eksis Sampai Sekarang

Lagi nggak terlalu mikirin. Nanti saja. Kalau sekarang, belajar dari pengalaman terakhir, kalau terekspos di media malah nggak langgeng.

Berarti lagi nggak nyari pasangan?

Sendiri iya, tapi lagi dekat juga. Gue nggak mau terekspos di media, belajar dari pengalaman saja sih. Tiba-tiba gue ngomongin A, dia ngomongin B.

Masih proses pencarian, perempuan yang diinginkan seperti apa?

Sekarang mah nggak usah yang cantik nggak apa-apa deh. Beda alam juga nggak apa-apa.

Target menikah lagi masih ada?

Nggak. Masih melajang di usia 40 juga nggak apa-apa gue mah. Sudah pernah juga kan berumah tangga sekali, jadi gue nggak begitu penasaran gitu loh.

Ada rasa kangen diurusin istri nggak tapi?

Kalau kangen diurusin pas makan itu nggak, karena dulu gue nggak digituin. Kalau tidur ditemani, baru itu yang bikin kangen.

Orang tua pernah coba jodohin?

Mama sih pernah beberapa kali, pernah ngenalin anak temannya. Cuma ya sekedar teman saja. Bisa dibilang gue tolak juga sih. Biar pun mama niatnya baik ya, gue takutnya anak orang sakit hati sama gue. Nanti juga hubungan sama orang tuanya jadi jauh.

Memangnya belum yakin sama diri sendiri?

Iya, gue juga masih mau banyak bergaul gitu loh.

Nggak iri lihat teman seumuran?

Ngirinya itu saja sih, teman-teman aku sudah punya anak umur setahun, dua tahun. Tapi nggak ngiri sama kebersamaan sama istri, itu nggak ngiri.

Ada rasa takut kejebak di zona nyaman?

Sempat takut sih. Nanti gimana ya, di umur 50 gue malah nggak nikah-nikah lagi.

Yang sekarang lagi dekat, dari kalangan artis?

Yang lagi dekat ada, artis muda. Lebih muda dari gue belasan tahun. Ini pemain sinetron, di spill sedikit ya. Gue nggak bisa sebut nama. Kalau gue gaul sama teman-teman dia, mereka manggil om.

Kenapa pilih yang lebih muda?

Lebih gampang di direct. Yang penting jangan disakitin, sekali disakitin, dia akan membangkang.

Canggung nggak sama yang lebih muda?

Ada lah. Kayak gue punya anak-anak ya. Dia juga suka cengeng, suka nangis, cuma dia nurut gitu ya.

Emangnya kamu nyari yang gimana sih?

Wanita yang baik ya, yang kerjanya juga benar. Jangan di media sosial saja hedon, tapi kerjanya nggak kelihatan.

Mulai dekatnya dari kapan?

Awal tahun ini lah, tapi nggak pacaran, dekat saja. Dia di bawah umur 17 tahun ya.

Nggak takut dicap buruk gara-gara nikahin anak di bawah umur?

Ya kan berteman. Nggak gue nikahin, sekalian nunggu dewasa.

Komentar keluarga gimana kamu dekat sama remaja?

Ya komentar lah. Kok lo mau sih sama anak di bawah umur? Ya gue bilang, dia gampang di direct.

Dia masih dalam pengawasan orang tua?

Kalau pergi itu bertiga gue. Gue, dia emaknya. Ya kayak teman saja, kadang gue manggil Mami, gue juga ngomongnya gue lo.

Keluarga mereka terima?

Terima sih. Tapi ya mereka punya alasan lah ya, kenapa ngizinin gue dekat sama anaknya.

Nyangka nggak nyambung sama anak di bawah umur?

Awalnya gue juga nggak percaya ya. Kok bisa? Ya memang gue harus nurunin pola pikir gue. Kalau dia ngikutin gue, dia nggak bisa. Ya kayak sama anak-anak saja sih.

Capek nggak dekat sama anak yang lebih muda?

Lebih capek sama wanita yang lebih di atas. Apa lagi yang umur 20 atau 22, wah itu lagi doyan-doyannya party.

Yang bikin tertarik apa?

Mudah diedukasi, mudah diajarin. Dia juga dari keluarga yang sederhana, nanti tumbuh kembangnya dia itu nggak OKB, yang silau duit, silau harta.

Dia tahu masalah lo dulu?

Tahu, kan gue suka nanya, 'Kamu kan dekatnya sama aku, kok kamu mau sama aku?' 'Nggak lah, nggak apa-apa. Kamu kan lahirnya sudah lama'.

Lo hindarin yang suka foya-foya?

Iya gue menghindari. Dia juga dari keluarga sederhana, itu yang gue suka. Kalau yang hedon malah gue takut, nanti kalau gue lagi nggak ada ya bahaya juga.

Kalau lo ditinggalin pas dia gede gimana?

Ya gue bisa terima dong. Tapi gue sudah dapat dukungan sama mamanya.

Harapan?

Ke depannya mudah-mudahan gue berjodoh sama dia. Gue juga nggak mau hubungan ini jadi konsumsi publik, nanti kalau di ekspos malah nggak langgeng.