Suara.com - Seniman Betawi Jaja Miharja baru-baru ini mengungkapkan keinginannya yang belum terwujud. Tak disangka, jawaban seniman senior ini begitu mendalam sampai membuah Habib Husein Jafar Al hadar terkesima.
Keinginan terakhir Jaja Miharja itu disampaikan ketika jadi bintang tamu acara Berbeda Tapi Bersama yang dipandu Habib Husein Jafar Alhadar di kanal podcast Noice (26/6/2022).
"Apa yang masih belum kesampaaian, Beh, di umur sekian?" tanya Habib Husein.
Tak disangka, jawaban Jaja Miharja begitu singkat namun mendalam. Habib Husein pun sampai terdiam sejenak mendengarnya.
Baca Juga: Habib Husein Jafar Al Hadar Pernah Mencuri Rel Kereta saat Kecil, Kisahnya Penuh Komedi
"Sebenarnya yang belum kesampaian gampang, satu jawabannya. Mati," kata Jaja Miharja.
Ia melanjutkan, semua yang diinginkannya di dunia terbilang sudah terwujudkan secara materi.
"Apa yang udah? Punya duit banyak udah, punya rumah gede udah, terkenal udah. Tinggal mati," tegasnya.
Jawaban itu lantas dikaitkan Habib Husen dengan ilmu filsafat yang berkembang di tengah masyarakat. Pasalnya, kebanyakan orang akan berpikir bahwa kematian itu menakutkan.
"Beh, ini lagi-lagi soal filsafat stoikisme Arab Betawi, orang pada takut mati Beh," kata Habib Husein.
Baca Juga: Viral Onadio Leonardo Mulai Tertarik Islam Gegara Habib Jafar: Ayo Bisa Onad!
"Loh kenapa? Biar gimana elu ditungguin. Mau di mana juga tinggal wakafan tempatnya mati," kata Jaja Miharja dengan logat Betawinya.
Habib Husein pun penasaran dengan pemikiran Jaja Miharja yang unik ini.
"Bagi Babeh itu biasa, tapi gimana sampai ke sana Beh? Karena orang umumnya ya takut mati Beh," tanya Habib Husein lagi.
Barulah Jaja Miharja menjelaskan kronologi kenapa ia begitu berani menyebut bahwa kematian adalah hal terakhir yang ia inginkan. Menurutnya, orang takut mati karena terlalu berat memikirkan dunia.
"Sekarang kita hidup jangan pikirin amal kita sama orang. Yang kita pikirin sekarang dosa kita, Jadi kita sering begini nih (salat)," jelas Jaja Miharja sambil memeragakan gerakan takbiratul ihram.
"Amal kite sama orang mah jangan dipikirin, anggap aja kite buang air. Tapi dosa kita dipikirin, kan gitu?" tambahnya.
Habib Husein pun mencoba menyimpulkan perkataan Jaja Miharja. "Jadi kemudian itu yang bikin kita berpikir mati untuk menyetop dosa kita?"
"Kira-kira begitu, mati sih kudu, tinggal tempat dan gimana aja waktunya," jawabnya.
Kendati begitu, Jaja Miharja masih meminta pendapat Habib Husein soal pemikirannya tersebut.
"Salah nggak nih gue ngomong?" tanya dia memungkasi pembicaraan.