Suara.com - Keluarga Tasya Farasya memang tak pernah gagal mencuri perhatian. Kali ini pembicaraan Tasya Farasya bersama kembarannya, Tasyi Athasyia, dan ibu mereka lagi-lagi disorot.
Awalnya Tasya Farasya mengungkap cita-citanya yang tak mendapat dukungan dari sang ibunda, Wiwi Alawiyah Alatas. Sebab ibu Tasya yang akrab disapa Bu Ala ingin Tasya dan Tasyi Athasyia sama-sama masuk Kedokteran.
"Ahli gizi, kalau nggak psikologi, atau kalau nggak di interior design. Itu tuh yang emang gue suka. Dulu bahkan gue maunya IPS," ujar Tasya Farasya dalam video yang dibagikan akun @lambegosiip pada Selasa (28/6/2022).
"Tapi karena dia (Tasyi Athasyia) maunya IPA dan maunya kedokteran, gue jadinya nggak boleh yang lain," lanjut Tasya Farasya.
Baca Juga: Tasyi Athasyia Dandan Jadi Cewek Kue Lapis, Wardrobe Rasa Toko Baju Bikin Iri
Namun Tasyi Athasyia tak sependapat dengan sang ibunda. Untuk anaknya kelak, Tasyi tak akan mengekang seperti ibunya.
"Kalau itu beda urusan. Kalau itu aku nggak ngedukung. Kalau menurut aku misalnya arsitek, beda tuh. Kalau yang kayak pendidikan gitu, menurut aku, aku bakal bebasin anak aku," kata Tasyi Athasyia.
"Kalau kita mau cari title, memang kita harus sekolah. Carinya title atau keahlian? Kalo keahlian, nggak perlu sekolah. Keahlian itu bisa belajar," sela Bu Ala membela diri.
Ternyata alasan utama Tasya Farasya dan Tasyi Athasyia harus sama-sama sekolah kedokteran adalah sopir. Tasya pun tampak nelangsa karena cita-citanya terhalang hal 'sepele' itu.
"Keduanya, kalau dia di sekolah yang lain, dengan jabatan yang lain, ribet sopir," kata Bu Ala.
Baca Juga: Tasya Farasya Bikin Eksperimen Makan Nasi Pakai Kopi, Warganet: Sekte Apalagi Ini?
"Bayangin lho. Alasan gue nggak bisa jadi ahli gizi karena ribet sopirnya," sahut Tasya Farasya.
Tasyi Athasyia kemudian menenangkan dengan prestasi Tasya Farasya sebagai pembuat konten. "Tapi sekarang pikirin, akhirnya ujung-ujungnya lu jadi YouTuber," kata Tasyi.
Video perdebatan ibu dan dua anaknya ini sukses menimbulkan pro kontra. Ada yang sependapat dengan Bu Ala, tetapi tak sedikit yang membela Tasya Farasya.
Kontributor : Neressa Prahastiwi