Infografis
Suara.com - Tamara Bleszynski menjelaskan kenapa dirinya sangat terpukul ketika mengetahui hotel warisan sang ayah dijadikan jaminan pelunasan utang.
"Hotel itu kenangan saya waktu kecil dengan bapak," kata Tamara Bleszynski, saat menggelar konferensi pers di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (22/6/2022).
Tamara Bleszynski kemudian membeberkan salah satu contoh kenangan manis yang tak bisa ia lupakan dari hotel tersebut.
"Terlalu banyak memori saya bersama almarhum bapak saya di situ. Bapak saya tuh senang banget ngumpulin foto-foto dari saya kecil, itu ada di sana," tutur perempuan 47 tahun ini.
Baca Juga: Hotel Warisan Ayah Jadi Jaminan Utang, Tamara Bleszynski Tahan Tangis Minta Bantuan: Tolong Saya
Dengan banyaknya cerita yang tersimpan di sana, hati Tamara Bleszynski hancur ketika tahu pihak pengelola menjadikan hotel itu sebagai jaminan utang. Ditambah lagi, ibunda Rassya Islamay Pasha ini tak pernah tahu kenapa mereka bisa punya utang begitu besar.
![Tamara Bleszynski menggelar konferensi pers dalam kasus penipuan di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (22/6/2022). [Adiyoga Priyambodo/Suara,com]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/06/22/81023-tamara-bleszynski.jpg)
"19 tahun laporan keuangan tidak pernah diberikan secara patut dan wajar," kata kuasa hukum Tamara Bleszynski, Djohansyah di tempat yang sama.
Alasan itulah yang kemudian mendorong Tamara Bleszynski membuat laporan polisi terhadap pihak pengelola hotel.
"Kami juga sudah mencoba menyurat ke sana, melakukan komunikasi yang cukup terus, tapi mereka seperti memblokir komunikasi. Jadi komunikasinya tidak terlihat ada itikad baik, enggak tahu lagi mesti apa," ucap Djohansyah.
Sebagaimana diberitakan, Tamara Bleszynski melaporkan tiga pengelola hotel warisan sang ayah ke Polda Jawa Barat pada 6 Desember 2021 atas tuduhan penggelapan aset.
Baca Juga: 5 Potret Lawas Tamara Bleszynski Saat Remaja, Jadi Bukti Sudah Memesona dari Dulu
Semenjak mewarisi hotel itu dari mendiang ayahnya 19 tahun lalu, Tamara Bleszynski mengaku belum pernah menerima laporan keuangan dari pihak pengelola. Situasi diperparah dengan utang yang membengkak hingga pihak pengelola menjadikan hotel itu sebagai jaminan.
