Praz Teguh pun dibuat heran dan penasaran. "Itu jatuhnya nyuri nggak sih Bib?"
Sedikit berseloroh, Habib Jafar menjawab, "Eh ini sebenarnya mengajari bertumbuh,"
Seisi studio pun tertawa lepas, "Bisa aja".

Habib Jafar pun melanjutkan ceritanya.
"Kuningan diganti sama besi, sisa duit jual kuningan itu saya beliin besi lalu dikembaliin".
"Atau kalau enggak keran, yang dari kuningan itu dulu gue suka ganti,"
"Diganti sama yang plastik," tawa pun semakin meledak karena tak disangka Habib Jafar punya ide jahil itu.
Selain suka mengganti logam kuningan dengan besi, Habib Jafar di masa kecilnya juga pernah melakukan kenakalan mencuri rel kereta.
"Kalau rel ngelewatin jalan raya itu ada rel yang dipancang masing-masing tiga-tiga. Katanya itu untuk menyerap suara atau apa. Jadi itu ditanam tiga meter ke atas dan tiga meter ke dalam tanah. Rel diberdirikan, biasanya ada tulisan 'berbahaya'," Habib Jafar mendeskripsikan rel kereta yang ia maksud.
Baca Juga: Sastra dan Agama, Apakah Saling Berkaitan?
"Itu sulit dong?" tanya Praz Teguh.