Suara.com - Habib Husein Ja'fat Al Hadar punya cerita menarik di masa kecilnya. Siapa sangka jika pendakwah keturunan Nabi ini pernah melakukan kenakalan mencuri rel kereta hingga mur kuningan.
Cerita masa kecil Habib Husein Ja'far ini sampai membuat komika Praz Teguh keheranan sekaligus tertawa terpingkal-pingkal.
Saat berbincang di konten Podcast Warung Kopi (PWK) di kanal Youtube HAS Creative (18/6/2022), Habib Ja'far membongkar masa lalunya.
"Gue suka ingin menyelamatkan aset kuningan atau besi berharga," kata Habib Jafar memulai cerita kenakalan masa remajanya.
Baca Juga: Sastra dan Agama, Apakah Saling Berkaitan?
Ternyata masa kecil Habib Jafar cukup usil bersama teman-teman.
"Gue dulu sama teman-teman kalau enggak punya duit suka ngambilin kuningan," akunya.
"Itu bukan nyelametin," sela Praz Teguh protes.
"Hehe. Iya bukan, tapi mencuri," Habib Jafar mengaku disambut gelak tawa tim.
Kendati demikian, ada pembelaan tersendiri dari Habib Jafar saat melakukan aksinya. Ternyata ia mengganti setiap barang yang ia ambil namun dengan kualitas yang lebih rendah.
Baca Juga: Akui Belajar Islam, Boris Bokir: Saya Sering Dengar Salawatan
"Tapi gue ganti sama yang bukan kuningan. Kan jaman dulu itu pegangan jendela dari kuningan. Nah kuningan itu mahal. Jadi gue beli yang besidari duit yang habis ngambil kuningan itu nah itu gue ganti," jelas pemilik kanal Youtube Jeda Nulis ini.
Praz Teguh pun dibuat heran dan penasaran. "Itu jatuhnya nyuri nggak sih Bib?"
Sedikit berseloroh, Habib Jafar menjawab, "Eh ini sebenarnya mengajari bertumbuh,"
Seisi studio pun tertawa lepas, "Bisa aja".
Habib Jafar pun melanjutkan ceritanya.
"Kuningan diganti sama besi, sisa duit jual kuningan itu saya beliin besi lalu dikembaliin".
"Atau kalau enggak keran, yang dari kuningan itu dulu gue suka ganti,"
"Diganti sama yang plastik," tawa pun semakin meledak karena tak disangka Habib Jafar punya ide jahil itu.
Selain suka mengganti logam kuningan dengan besi, Habib Jafar di masa kecilnya juga pernah melakukan kenakalan mencuri rel kereta.
"Kalau rel ngelewatin jalan raya itu ada rel yang dipancang masing-masing tiga-tiga. Katanya itu untuk menyerap suara atau apa. Jadi itu ditanam tiga meter ke atas dan tiga meter ke dalam tanah. Rel diberdirikan, biasanya ada tulisan 'berbahaya'," Habib Jafar mendeskripsikan rel kereta yang ia maksud.
"Itu sulit dong?" tanya Praz Teguh.
"Itu seminggu prosesnya. Lo kasih air, sehari setengah meter," jawaban Habib Jafar ini kembali bikin Praz Teguh geleng kepala.
"Konsisten ya? Nggak ketahuan warga?" tanya Praz.
"Kan malem. Ramadan biasanya," kalimat ini seolah jadi punchline Habib Jafar yang lagi-lagi memancing tawa tim produksi.
Meski begitu, Habib Husein Jafar Al Hadar mengaku bahwa kenakalan masa kecilnya itu bisa berujung serius dan berpotensi melanggar hukum.
"Secara hukum serius itu," Habib Jafar mengakui.
"Karena itu jualnya aja nggak bisa sembarang tukang besi. Kalau tukang besi belum veteran nggak mau nerima. Dan nanti si tukang besi itu enggak jual relnya karena kalau jual relnya dia bisa kena pasal," papar dia.