Sejarah Musik Kasidah, Muncul Sejak Kelahiran Islam Hingga Modern Kekinian

Farah Nabilla Suara.Com
Selasa, 21 Juni 2022 | 08:10 WIB
Sejarah Musik Kasidah, Muncul Sejak Kelahiran Islam Hingga Modern Kekinian
Sejarah musik kasidah - Grup Nasida Ria asal Semarang. (BBC Indonesia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasidah (qasidah, qasida) merupakan bentuk syair epik kesusastraan Arab yang dinyanyikan. Kasidah adalah seni suara yang bernapaskan Islam dengan lagu-lagunya banyak kandungan unsur-unsur dakwah Islamiyah dan nasihat-nasihat baik sesuai ajaran Islam. 

Biasanya lagu-lagu kasidah dinyanyikan dengan irama penuh kegembiraan yang hampir menyerupai irama-irama Timur Tengah dengan diiringi rebana.  Sementara itu lagu kasidah modern liriknya juga dibuat dalam bahasa Indonesia selain Arab. Yuk simak sejarah musik kasidah berikut ini.

Nasida Ria (Instagram/@nasidariasemarang)
Nasida Ria (Instagram/@nasidariasemarang)

Apa Itu Kasidah?

Kasidah berasal dari bahasa Arab yang artinya nyanyian dengan syair-syair bertemakan agama Islam atau dakwah Islam. Dalam kesenian kasidah, biasanya alat musik yang digunakan adalah rebana dan krecek.

Baca Juga: Profil Nasida Ria, Grup Kasidah Asal Semarang Yang Tampil di Jerman

Kasidah terdiri dari 5 atau 6 orang dalam memainkan berbagai alat musik dari yang kecil hingga rebana yang besar ditambah dengan alat kecrek. Pada perkembangan berikutnya, kasidah dapat dimainkan menggunakan alat kesenian lainnya sesuai dengan keterampilan seniman itu sendiri.

Grup Nasida Ria (Suara.com/Ismail).
Grup Nasida Ria (Suara.com/Ismail).

Sejarah dan Perkembangan Kasidah

Seni kasidah lahir bersamaan dengan kelahiran Islam. Kasidah pertama kali muncul ditampilkan oleh kaum Anshar dalam perjalanan hijrah dari tanah kelahirannya (Makkah) ke Yatsrib (Madinah).

Ketika itu kaum Anshar menyambut kedatangan Nabi serta menyanyikan lagu-lagu pujian diiringi dengan lantunan musik rebana. Lagu-lagu sanjungan tersebut melegenda hingga saat ini menjadi lagu klasik serta masih dapat dinikmati hingga sekarang.

Selain itu seni kasidah pun biasa digunakan pada acara Marhaban yakni acara menyambut kelahiran bayi serta acara syukuran bayi berusia 40 hari dan pada hari besar Islam lainnya.

Baca Juga: Unjuk Gigi di Jerman dan Sukses Bikin Bule Berjoget, Berikut Ini Lagu-Lagu Yang Dinyanyikan Grup Qasidah Nasida Ria

Beda dari jenis musik yang datang dalam budaya Indonesia, kasidah merupakan kesenian yang diapresiasi oleh kalangan ulama dan pesantren.

Dalam keadaan ini maka dapat dimengerti jika kasidah lebih banyak berkembang di masyarakat yang memiliki budaya Islam lebih kental seperti di pesantren-pesantren.

Dengan adanya ciri budaya pesantren yang masih kental, maka kesenian kasidah dapat hidup dan terus bertahan dari waktu ke waktu.

Kasidah sebagai bentuk kesenian yang dapat bertahan hingga sekarang. Dari tahun ke tahun, grup kasidah selalu datang saling berganti. Sementara itu jenis kasidah yang masih murni adalah memakai alat musik rebana dan krecek hingga wujudnya bercampur musik modern yang terus berkembang.

Fungsi Serta Maksud Kasidah

Fungsi kasidah adalah untuk hiburan. Walau begitu ada banyak makna yang bisa diambil di dalamnya karena ada pesan tersirat di setiap syairnya.

Contoh seperti membuat syair yang menjelaskan tentang kelahiran Nabi Muhammad SAW, dakwah Islam dan masih banyak contoh lainnya dengan satu tujuan yakni menjunjung tinggi sejarah agama Islam khususnya di Indonesia.

Itulah sedikit sejarah musik kasidah. Apakah kalian suka mendengarkan lagu-lagu kasidah?

Kontributor : Trias Rohmadoni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI