Suara.com - Kunto Aji tengah berduka karena sang ayah, Panselut Budi Anggoro meninggal dunia di usia 62 tahun, Selasa (14/6/2022). Namun di tengah rasa dukanya itu, penyanyi 35 ini bahagia dan bersyukur karena menemui banyak kemudahan.
Di saat sang ayah kritis, Kunto Aji mengaku menemukan banyak kebetulan yang memudahkan dan melancarkan perjalanan sang ayah hingga sampai ke pangkuan Sang Khalik.
Salah satu kebetulannya, saat sang ayah kritis, Kunto Aji diizinkan pulang oleh klien dan tim yang ia anggap sangat pengertian.
"Kebetulan adik saya sedang libur, Kebetulan, Dokter Bili tetangga yang baru beberapa bulan saya kenal, sedang bersiap berpraktik, lalu menyempatkan diri mampir ke rumah. Kebetulan beberapa keluarga sedang senggang dan bisa menghampiri," kata Kunto Aji di unggahan Instagram-nya, Rabu (15/6/2022).
Baca Juga: Rumah Nikita Mirzani Digerebek, Ayu Thalia Ngaku Sudah Tidur dengan Nicholas Sean
"Semua kebetulan baik yang mengumpulkan kami di rumah, mengantar papa pulang. Didoakan dan didampingi keluarga hingga akhir hayat," kata Kunto Aji menyambung.
Kunto Aji juga mengaku tak menemukan makam untuk mengubur jenazah sang ayah. Juga proses administrasi pemakaman yang tak berbelit-belit. Bahkan hari itu yang dari siang hujan deras, tiba-tiba cuaca berubah cerah pada sore harinya.
"Sehingga saya dan adik bisa turun ke liang lahad mengantar papa ke peristirahatan," tutur Kunto Aji.
Hingga, pelantun "Pilu Membiru" ini mulai menyadari bahwa kebetulan demi kebetulan mungkin sebenarnya bukan kebetulan. Namun karena amalan almarhum yang membuat segala prosesnya dimudahkan oleh Sang Pencipta.
"Saya harus koreksi, ini adalah amalan beliau. Amal baik dan cinta yang selalu beliau tebar dalam hidupnya," imbuh penyanyi 35 tahun ini.
Baca Juga: Kabar Duka, Ayah Kunto Aji Meninggal Dunia
Kunto Aji kemudian mengingat perkataan sang ayah, bahwa ia tak ingin menyusahkan orang saat meninggal dunia.
"Bener pa, sampai akhir hayat papa masih mikirin orang lain. Sekali ini mau nyusahin dikit juga enggak apa-apa sebenarnya," ucap Kunto Aji.
"Terima kasih pa, terima kasih semua perjalanan hidupnya. Terima kasih sudah memudahkan kami. Hari ini itu lebih banyak senyum, menjadi pelumas kami untuk mengikhlaskan. Karena kami tahu papa dilancarkan jalanny menuju tempat terbaik berama-Nya."
[Ficky Ramadhan]