Suara.com - Tri Suaka mendadak tenar usai sejumlah lagu di YouTube viral. Padahal, tak terbayang sedikitpun bagi lelaki asal Sumatera Selatan ini menjadi seorang penyanyi.
Sayang di tengah kariernya kini, Tri Suaka mendapat cobaan. Dianggap melecehkan Andika Kangen Band hingga kini disomasi Dyrga Dadali.
Lalu seperti apa jawaban Tri Suaka dan bagaimana cerita perjalanan karier selengkapnya dari sosok bernama asli Tri Aji Suaka ini? Berikut wawancaranya.
Seperti apa masa kecil Tri Suaka?
Baca Juga: Interview: Tika Ramlan Blak-blakan Soal Rencana Comeback T2
Lahir, tinggal di Baturaja, merantau ke Yogyakarta 2014. Niatnya mau kuliah, diizinkan sama ibu merantau. Ternyata sampai di Yogyakarta, semua pendaftaran sudah tutup. Terus kerja serabutan di Yogyakarta selama empat tahun.
Di Yogyakarta itu juga berati awal mula nyanyi?
Ngamen di Malioboro. Jadi kalau siang kerja di Pet shop, selesainya saya ke Malioboro untuk cari cuan rokok, bensin, makan.
Tapi sampai di Malioboro, nggak dapat izin. Jadi sudah ada orang-orang tertentu yang ada disitu. Ini kawasan si A, B. Akhirnya pindah ke angkringan di alun-alun.
Proses mengantongi izin gimana?
Baca Juga: Interview: Kebahagiaan Anisa Rahma Hamil Anak Pertama Usai Penantian Panjang
Dikasih tau sama petugas, terus ada prosesnya. Ternyata disitu ribet sekali. Saat mau ngamen, yaudah kamu bikin surat izin, hari itu aja tapi. Akhirnya yasudah cari tempat lain.
Dari situ langsung viral nyanyi?
Tri itu dulu bukan nyanyi, tapi mengiringi teman bernyanyi. Cuma sesekali kalau dia istirahat, iseng-iseng nyanyi satu atau dua lagu.
Di angkringan berapa dapatnya?
Saya mulai ngamen itu 2018, penghasilannya nggak menentu. Kami kan satu rombongan ada empat orang, ya dapatnya Rp 60.000 semalam. Itu dibagi empat, masing-masing dapat Rp 15.000 ya lumayan kan. Karena menjalani dengan enjoy, ya menikmati aja.
Terus kok tiba-tiba jadi terkenal?
Nggak tau, dulu juga nggak punya tujuan ini. Karena (media) itu buat menyimpan file aja, jadi kalau simpan di memori bisa hilang. Tapi kalau simpan di YouTube, Selagi YouTube itu masih ada, sampai tua pun masih bisa melihat.
Tapi upload di YouTube atas inisiatif sendiri atau dari orang lain?
Dari Tri. Jadi habis kami ngamen, pulang ke kos, video yang direkam itu iseng diunggah ke YouTube. Ternyata ada yang naik, makin semangat. Tapi tujuan ke sana (YouTuber) nggak.
Biasanya kalau ngamen nyanyi lagu apa?
Kebanyakan lawas, karena yang nonton juga kebanyakan om-om.
Berati memang pas terkenal saat lagu cover di YouTube, lagu Buih jadi Permadani bukan?
Itu aku cuma gitaran, yang menyanyi Nabila dan Zidan. Kalau saya pernah viral lagu Palembang, yang lagunya kayak 'oh adek berjilbab biru' ramainya disitu dulu.
Kenyamanan apa yang dirasakan saat nyanyi lagu daerah?
Asyik aja gitu nadanya, lagu daerah kan perlu juga diangkat. Misalnya lagu Jawa udah universal, bisa dinikmati juga sama daerah lain. Tapi yang tempat lain belum.
Kalau sekarang udah terkenal, ada perbedaan antara dulu dan sekarang?
Ada, kalau dulu mau kemana-mana enjoy, sekarang ketika kemana, ada yang ajak foto, privasi juga.
Selain itu, menjaga mood juga nggak?
Saat capek tapi harus senyum. Ketika ketemu sama orang senang, walaupun kadang mood lagi nggak bagus, tapi tetap melayani, karena mereka datang ke kita untuk berkomunikasi, ya mau nggak mau tetap harus melayani..
Ada yang pernah sampai nyakitin?
Dicubit paling, kalau setelah manggung, di backstage, ya itu fasenya dicubit. Tapi kan biasa, ada yang sampai narik baju.
Tapi goalnya itu apa sih?
Pengin belajar dagang sih, mau jualan. Jualan baju.
Nanti kalau bisnisnya sukses, bakal ditinggalkan nggak dunia entertainment?
Namanya hobi nggak bisa ditinggalkan. Nanti mengalir saja proses ke depannya. Karena aku suka nyanyi, ada yang ngundang.
Menanggapi berbagai segala macam cobaan, kemarin juga habis di somasi sama Dyrga gimana?
Itu sudah aku serahkan ke pengacara.
Tapi merasa terganggu nggak?
Nggak, Alhamdulillah. Istilahnya gini, terserah orang mau bilang apa, pada intinya aku ya, aku seperti ini. Orang mau fitnah sana sini, ya terserah.
Jadi artis, banyak berita nggak enak, bagaimana cara menguatkan diri?
Karena saya punya Tuhan.
Kalau sama hujatan netizen, tanggapannya seperti apa?
Biarkan mereka menghujat, berati transfer pahala buat kita.