Suara.com - Film Ngeri-Ngeri Sedap sukses menyedot antusiasme masyarakat Indonesia, tak terkecuali Luhut Binsar Pandjaitan. Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi itu tak segan memuji film besutan komika Bene Dion tersebut.
Luhut bahkan sampai menangis karena terharu saat menyimak film bersama keluarga di Epicentrum, Kuningan, Jakarta, Sabtu (11/6/2022).
Ernest Prakasa pun angkat bicara soal film yang dibikin oleh rekannya sesama komika tersebut.
Dalam cuitannya di Twitter, Sabtu, Ernest menilai Bene Dion sukses menyampaikan pesan dalam film.
Baca Juga: Begini Komentar Luhut Binsar Pandjaitan Usai Nonton Film Ngeri-ngeri Sedap
“Kaga ada takutnya emang @bene_dion,” cuit Ernest sembari mengunggah berita salah satu media yang mengabarkan Luhut menangis usai nonton Ngeri-Ngeri Sedap.
Ernest yang juga pendiri rumah produksi yang menggarap Ngeri-Ngeri Sedap berseloroh momen langka itu bisa masuk di riwayat prestasi Bene Dion. “Masuk CV. Bene Dion bikin Pak Luhut nangis,” ujar Ernest. “Bukan prestasi tapi senang kalau filmnya menyentuh beliau,” jawab Bene Dion.
Menko Luhut hadir dalam agenda Nonton Bareng (nobar) bersama keluarga besarnya di Epicentrum, Kuningan, Jakarta. Luhut menyebut momen yang menunjukkan hubungan ayah-anak yang begitu lekat membuatnya tak sadar menitikkan air mata.
“Saya menitikkan air mata. Saya jujur karena si ayah mengakui kesalahannya. Dia (istri saya) nangis terus,” ujarnya sambil tertawa.
Meski tak tumbuh di lingkungan dengan suku Batak, dia menilai film tersebut mampu menggambarkan dengan baik adat dan budaya di sana.
Baca Juga: Pemerintah Targetkan 1 Juta CPO Diekspor dalam Waktu Dekat
Apalagi, film ini dibumbui dengan kisah seorang ayah yang tegas tanpa mau dikritik.
“Saya hanya lahir di sana. Istri saya malah lahir di Semarang. Tapi saya melihat itu memang nilai-nilai universal yang menunjukkan sikap suami yang paling berkuasa,” ujar Luhut.
Luhut mengatakan nilai yang dianut orangtua kerap kali sulit dilepas meski zaman telah berubah. Hal itu tak jarang memantik konflik antarkeluaga seperti yang disampaikan dalam Ngeri-Ngeri Sedap.
“Dia (sang ayah) lupa ada nilai-nilai baru anak muda sekarang. Si ayah masih memaksakan masih nilai-nilai kampungnya, itu kelihatan. Namun si ayah ternyata sadar dia hingga akhirnya meminta maaf dengan anak-anak, dengan istrinya. Saya kira itu cerita yang sangat menarik," ujar menteri kelahiran Toba, Sumatera Utara tersebut.
Kontributor : Alan Aliarcham