Suara.com - Film Satria Dewa: Gatotkaca atau Gatotkaca garapan sutradara Hanung Bramantyo akhirnya mendapat jadwal rilis pada 9 Juni mendatang setelah dua tahun tertunda akibat pandemi Covid-19.
Meski antusiasme masyarakat datang ke bioskop kembali meninggi, Hanung Bramantyo enggan memasang target penonton untuk film Gatotkaca. Padahal bila dilihat dari tiket pre-sale yang terjual habis di beberapa daerah, film garapannya cukup mendapat respons positif.
"Melihat kondisi pre-sale tiket yang ternyata disambut, pertanda baik ya. Tapi saya nggak berani optimis. Takut," kata Hanung kepada ANTARA, Senin (6/6/2022).
Harapan ditonton banyak orang tentu saja ada di benak Hanung. Terlebih kalau penonton Gatotkaca bisa menyamai pencapaian film KKN di Desa Penari.
Baca Juga: Nonton Film Gatotkaca, Erick Thohir Ingin Pop Culture Indonesia Bisa Mendunia seperti Korea
"Insya Allah seperti KKN. Semua film Indonesia pasti pengin ya seperti KKN. Kalau bisa setiap bulan ada 4 juta, 8 juta gitu. Jadi hidup lah industrinya," kata Hanung Bramantyo.
Dalam film Satria Dewa: Gatotkaca, Hanung mencoba ingin mengubah stereotip yang ada di masyarakat. Dia menjadikan film ini berkonsep Yin dan Yang, dimana di dalam hitam ada putih.
"Di dunia nyata kan juga seperti itu. Yang kita lihat kok kayaknya baik, tapi kok ternyata begitu ya. Ya begitulah, orang tahu semuanya. Itu yang mendasari keinginan saya. Jadi buat apa kita masih harus stereotip?" kata Hanung.
Satria Dewa: Gatotkaca didasari dari tokoh pewayangan Gatotkaca yang menceritakan titisan dari tokoh tersebut. Film yang menjadikan Rizky Nazar sebagai peran utamanya ini bakal tayang dibioskop mulai 9 Juni mendatang.
Baca Juga: Tak Tampilkan Darah Kayak The Dark Knight, Film Gatotkaca Bisa Ditonton Semua Umur