Suara.com - Nirina Zubir baru-baru ini menemui Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD. Momen itu dibagikan di Instagram pada 4 Juni 2022.
Menurut Nirina Zubir, pertemuannya kala itu dimaksudkan untuk mendiskusikan kasus mafia tanah yang tengah dihadapinya. Dalam pertemuannya saat itu, Mahfud MD juga sudah menitipkan pesan.
"Pak Mahfud MD sudah menitipkan pesan pada aparat di sini, para hakim, jaksa, juga kita semuanya lebih atensi lagi dalam kasus seperti ini," kata Nirina Zubir di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Selasa (7/6/2022).
"Sudah diberi pesan untuk benar-benar mengambil keputusan yang teliti," katanya menambahkan.
Baca Juga: Nirina Zubir Minta Terdakwa Kasus Mafia Tanah Dihadirkan dalam Sidang Tatap Muka
Nirina Zubir mengaku ia hanya menyuarakan apa yang dikeluhkannya sebagai korban mafia tanah yang direkayasa surat-suratnya oleh oknum notaris tak bertanggungjawab. Oleh karena itu, istri Ernest Fardiyan Syarif ini berharap keadilan berpihak padanya, juga para korban serupa.
"Jadi di sini saya sebenarnya wakil dari masyarakat yang juga banyak mengalami hal serupa. Jadi saya ingin sekali keadilan berpihak pada kami-kami ini, korban," kata Nirina Zubir berharap.
Pemain film Keluarga Cemara itu bukan berharap hukuman seberat-beratnya untuk pelaku. Melainkan, Nirina Zubir ingin surat-surat tanah yang menjadi haknya bisa kembali.
"Intinya apa yang sekarang kami perjuangkan bukan semata-mata untuk minta terdakwa ini dihukum setinggi-tingginya, seberat-beratnya. Tapi kami bisa mengembalikan hak kami, surat-surat itu bisa dikembalikan jadi milik kami," tutur Nirina Zubir.
Sebagai informasi, keluarga Nirina Zubir mengalami kasus mafia tanah yang dilakukan oleh mantan asisten almarhum ibunya, Riri Khasmita dan suaminya Edirianto. Keluarga Nirina mengalami kerugian ditaksir mencapai Rp 17 miliar dengan enam aset tanah yang dibalik nama secara ilegal.
Baca Juga: Nirina Zubir Puas Saksi Kunci Bicara Jujur di Sidang Kasus Mafia Tanah