“Keduanya akan bekerja lagi, tapi saya pikir itu akan memakan waktu cukup lama sebelum studio besar akan menganggap mereka cukup 'aman' untuk bertaruh,” kata Belloni.
Kasus itu memang memikat pemirsa yang menonton liputan televisi, termasuk pengikut yang bersemangat di media sosial yang membedah tingkah laku para aktor, pilihan pakaian mereka dan penggunaan alkohol dan narkoba.
Kedua artis ini muncul dengan prospek karier yang tidak jelas. Eric Rose, pakar manajemen krisis dan komunikasi di Los Angeles, menyebut persidangan itu sebagai “pembunuhan-bunuh diri klasik” dalam hal kerusakan pada karier keduanya.
“Dari perspektif manajemen reputasi, tidak ada pemenang,” kata Rose.
Rose menilai Depp dan Heard sama-sama terluka dan dirugikan. Dia menilai lebih sulit bagi studio untuk merekrut salah satu aktor karena berpotensi mengurangi jumlah audiens.
“Sebagian besar audiens Anda yang mungkin tidak menyukai kenyataan bahwa Anda telah mempertahankan Johnny atau Amber untuk proyek tertentu,” lanjut Rose.
Diketahui, Johnny Depp menggugat Amber Heard karena pencemaran nama baik di Pengadilan Fairfax County atas pernyataan yang ditulis di The Washington Post, tahun 2018.
Di situ Heard menggambarkan seseorang yang merujuk pada Depp sebagai “figur publik yang mewakili kekerasan dalam rumah tangga.”
Kontributor : Alan Aliarcham
Baca Juga: Tak Terima Dituduh Gratifikasi, Staf Laporkan Petinggi PT Pelni Ke Polisi