Suara.com - Persidangan pencemaran nama baik Johnny Depp memasuki tahap akhir di Virginia, Amerika Serikat, pada Kamis (26/5/22) waktu setempat. Amber Heard hadir memberi kesaksian terakhir yang emosional, karena adanya hinaan hingga ancaman pembunuhan.
Diketahui, Johnny Depp melayangkan tuntutan hukum pada mantan istrinya atas tulisan di The Washington Post tahun 2018. Tulisan opini Amber Heard itu menceritakan bahwa ia merupakan korban kekerasan fisik maupun seksual.
Dalam opini itu, Amber Heard tak menyebut Johnny Depp, namun dari cerita itu merefrensikan satu nama saja. Makanya, Johnny Depp melayangkan gugatan atas pencemaran nama baik dengan tuntutan ganti rugi 50 juta dollar Amerika.
Persidangan telah berjalan enam pekan, dengan kehadiran rekan, kolega, pakar medis hingga mantan kekasih Depp, Kate Moss. Amber Heard pun memberi kesaksian terakhir, sebelum juri mengumumkan putusan pada pekan depan.
Baca Juga: Juri Belum Hasilkan Keputusan Kasus Johnny Depp dan Amber Heard, Sidang Dilanjutkan Pekan Depan
Perlakuan Kejam
Amber Heard mengaku mendapat perlakukan kejam selama persidangan berlangsung enam pekan. Ia bahkan mengaku mendapat ancaman pembunuhan berkali-kali.
"Saya dilecehkan, dihina, diancam, setiap hari. Bahkan, hanya datang ke ruang sidang ini, duduk di sini di depan dunia memiliki bagian terburuk dalam hidup saya, hal-hal yang telah saya lalui, digunakan untuk mempermalukan saya," kata Heard dikutip dari Skynews.
"Orang-orang ingin membunuh saya, mereka bilang begitu. Mereka ingin memasukkan bayi saya ke dalam microwave dan mengatakan itu kepada saya," lanjut Heard.
Situasi Menyiksa
Heard mengatakan situasi dalam persidangan membuatnya tersiksa, termasuk menghadapi situasi yang ada di media sosial. Situasi ini mengarah pada gestur Johnny Depp dalam persidangan yang tampak "tenang" bahkan juga "tertawa".
"Saya tidak duduk di ruang sidang ini sambil tertawa terbahak-bahak, saya tidak duduk di ruang sidang ini sambil tertawa. Saya tidak tersenyum dan membuat lelucon sinis. Saya tidak. Ini mengerikan. Ini menyakitkan dan memalukan bagi setiap manusia untuk melaluinya," ungkap Heard.
"Dan mungkin mudah untuk melupakan itu, saya seorang manusia. Dan meskipun Johnny berjanji bahwa saya pantas menerima ini dan berjanji dia akan melakukan ini, tapi saya tidak pantas menerima ini. Saya ingin pindah," tuturnya dalam persidangan.
Tak Bohongi Publik
Amber Heard tampak emosional dalam kesaksian terakhir yang diberikannya dalam persidangan. Heard hanya merasa bahwa ia telah menghadirkan apa yang sebenarnya dirasakannya.
"Saya bukan orang suci, saya tidak berusaha menampilkan diri saya sebagai orang suci, seperti yang anda semua tahu, tetapi saya dengan egois menemukan kelegaan, mampu mengadvokasi orang lain," ucap Heard.
Tangisan dan Tak Ingin Diganggu Johnny Depp
Amber Heard kembali bercerita bahwa proses persidangan benar-benar menyiksanya. Ada ancaman pembunuhan rutin dan orang-orang mulai mengejeknya.
"Saya hanya ingin Johnny meninggalkan saya sendiri. Saya hanya ingin dia meninggalkan saya sendiri," kata Heard sambil menangis.
Sidang Putusan
Belum ada putusan apapun pada Jumat (27/5/22). Putusan mungkin akan dilakukan pada hari Selasa (31/5/22), karena Senin (30/5/22), akan menjadi hari libur nasional di Amerika Serikat.
Kontributor : Lukman Hakim