"Sejak dengar bajingan ini mau masuk Prambors, langsung gue delete dari list radio gue," ujar seorang warganet.
"Sepertinya sudah kehilangan audience-nya. Makanya butuh si fenomenal. Etapi benar kan, kalian sudah jarang dengerin radio?," kata warganet lain menimpali.
"Prambors kayak pemerintah RI saja, ambil keputusan karena viral," imbuh warganet lain.