Infografis
Suara.com - Peran Amber Heard sebagai pasangan Jason Momoa di film Aquaman 2 dikabarkan akan diganti. Bukan karena perkara hukumnya atas kasus dugaan pencemaran nama baik Johnny Depp, melainkan karena isu dengan lawan mainnya, Jason Momoa.
Amber Heard disebut-sebut susah membangun chemistry dengan Jason Momoa, sang bintang utama Aquaman.
“Keputusan kami bukan dipengaruhi oleh apa pun yang dikatakan Johnny Depp atau pengacaranya, Adam Waldman di pengadilan,” kata Walter Hamada, Presiden divisi film dan televise Warner Bros Picture, saat menjadi saksi di persidangan Johnny Depp dan Amber Heard di Fairfax, Virginia, Selasa, 24 Mei 2022.
![Jason Momoa dan Amber Heard dalam film Aquaman. [Warner Bross]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/04/21/24775-jason-momoa-dan-amber-heard-dalam-film-aquaman.jpg)
Walter Hamada juga mengatakan sedang meninju kembali peran Amberheard di Aquaman 2.
Baca Juga: Batalkan Rencana, Tim Hukum Amber Heard Tak Lagi Panggil Johnny Depp untuk Bersaksi
Dikatakan Walter, keinginan mengganti Amber sudah dipikirkan sejak lama, saat film Aquaman 1 selesai syuting. Alasannya karena chemistry antara Amber dan Jason Momoa.
“Secara editorial, mereka mampu membuat hubungan itu berhasil di film. Tapi, dibutuhkan banyak usaha untuk sampai ke sana,” tutur Walter, dikutip Hops.ID -jaringan Suara.com dari Daily Mail, Rabu, 25 Mei 2022.
Ia melanjutkan, “Ini keajaiban film dan editorial yang bisa menyatukan kinerja mereka sehingga membuat chemistry itu ada. Jika menonton filmnya, mereka berdua terlihat memiliki chemistry yang hebat. Tapi, butuh banyak usaha untuk mewujudkan itu, tidak mudah dan sulit.”
Pernyataan itu lantas memancing rasa penasaran pengacara Amber Heard, Elaine Bredehoft. Ia menanyakan chemistry seperti apa yang seharusnya dimiliki kliennya dengan Jason Momoa.
“Ini seperti membuat bintang film menjadi bintang film. Anda akan mengetahui ketika melihatnya langsung. Kami harus membuat chemistry itu ada secara editorial. Memilih gambar dan momen yang tepat untuk disatukan dalam satu adegan,” tuturnya.
Ia juga mengatakan bahwa musik di sebuah adegan membuat perbedaan, “Hanya keajaiban pasca produksi, pengeditan, suara, musik dan hal lain yang membuat chemistry antara mereka berdua ada.”
“Ini berarti Anda memalsukan chemistry itu?” tanya Elaine.
“Itulah yang kami lakukan di pasca produksi. Semua film akan melalui hal ini di pasca produksi. Tapi, yang ini labih sulit karena kurangnya chemistry di antara mereka berdua,” jelas Walter.
