Suara.com - Aksi Bio One sebagai mendiang Gepeng di film Srimulat: Hil yang Mustahal menarik perhatian warganet. Dia begitu totalitas sehingga hampir menyerupai komedian yang meninggal di tahun 1988 lalu.
Demi perannya, Bio One rela mengubah penampilan secara drastis sampai-sampai awalnya tak bisa dikenali. Bagaimana tidak, Bio terlihat sangat kurus dan warna kulitnya seperti sedikit gelap.
Saat ini film Srimulat: Hil yang Mustahal sudah tayang di bioskop tanah air. Film tersebut merupakan film komedi yang diangkat dari perjalanan karier grup lawak legendaris asal Surakarta bernama Srimulat.
Penasaran seperti apa potret Bio One perankan pelawak Gepeng di film Srimulat: Hil yang Mustahal? Berikut rangkumannya:
1. Sudah berkarier selama 9 tahun, Bio One selalu totalitas berperan. Potret Bio One ini sempat bikin kaget karena perubahan wajahnya, yang kemudian terungkap demi peran Gepeng di film Srimulat: Hil yang Mustahal.

2. Saking miripnya, Bio One membuat istri mendiang Gepeng terharu saat pertemuan mereka belum lama ini. Sebelumnya mereka sudah pernah bertemu dan terlihat akrab.

3. Teaser penampilan Bio One sebagai Gepeng di poster film Srimulat: Hil yang Mustahal. Meski hanya terlihat dagunya saja, aktor muda itu terlihat mirip dengan sang pelawak.

4. Dalam Srimulat: Hil yang Mustahal, Gepeng diceritakan jatuh cinta pada anak Babe Makmur. Sayangnya Babe tidak merestui karena menganggap remeh pekerjaan Gepeng sebagai anggota Srimulat.

5. Demi cintanya pada anak Babe Makmur, Gepeng mencari cara untuk meyakinkan bahwa profesi pelawak dapat dijadikan pekerjaan untuk hidup. Gepeng benar-benar tidak pantang menyerah.

6. Mendiang Gepeng merupakan pelawak asal Jawa Tengah yang memulai kariernya sebagai pesuruh di perkumpulan ketoprak di Surakarta sebelum bergabung dengan Srimulat.
Baca Juga: Bertemu Bio One, Reaksi Istri Almarhum Gepeng Buat Terharu Warganet

7. Karier Gepeng sebagai pelawak melejit dan menjadi sangat populer dengan jargon ikoniknya, "Untung, ada saya!" Ucapan tersebut menjadi terkenal bersamaan dengan melejitnya popularitas pelawan yang meninggal pada 1988 itu.