Suara.com - Film KKN di Desa Penari hingga kini masih menjadi box office di bioskop-bioskop Indonesia. Ceritanya yang penuh misteri membuat penonton rela antre untuk menyaksikan film horor tersebut.
Sejumlah momen horor pun terjadi pada KKN di Desa Penari akibat kesalahan yang dilakukan para tokoh di film tersebut. Berikut ini sejumlah kesalahan pemain KKN di Desa Penari yang membuat mereka harus mendapat terror hantu mengerikan seperti Badarawuhi.
1. Memaksa Bikin Program KKN
Siapa sangka inisiatif menggelar KKN (Kuliah Kerja Nyata) di sebuah desa berujung petaka. Awalnya Ayu bersama Ilham meminta pada kepala desa bernama Prabu untuk diizinkan menggelar KKN di desanya. Prabu sepat menolak karena ada bahaya yang bisa mengancam para mahasiswa.
Baca Juga: Adinda Thomas Pemeran Widya KKN di Desa Penari Tak Pernah Pakai Skincare, Percaya?
Namun Ayu dan Ilha ngotot sehingga kepala desa pun menerimanya. Tak hanya Prabu, warga lain yakni Sundari sempat enggan menerima kedatangan mahasiswa. Hal ini menjadi kesalahan pertama yang membuat nasib mereka nantinya dalam ancaman.
2. Melewati Tapak Tilas
Ada sebuah kawasan di mana manusia tak boleh melewati tempat tersebut, yang di KKN di Desa Penari dinamai Tapak Tilas. Kepala desa sejatinya sudah menjelaskan hal itu pada mahasiswa saat mereka berkeliling desa.
Konon, kawasan berbahaya itu adalah rumah para lelembut hutan yang mengelilingi desa. Kepala Desa kembali mengingatkan agar para mahasiswa tak mendekati Tapak Tilas. Namun salah satu mahasiswa justru melanggar aturan itu.
Seorang mahasiswa bernama Bima diketahui sering pulang malam dari tempat angker tersebut. Sikap itu membuatnya masuk dalam perangkap Badarawuhi, sosok hantu pada KKN di Desa Penari.
Baca Juga: Asal-Usul Badarawuhi, Sosok Lelembut dalam Film KKN di Desa Penari
3. Berbuat Terlarang di Tempat Keramat
Nur sempat memergoki Bima dan Ayu melakukan perbuatan tak senonoh di tempat yang dikeramatkan warga lokal. Mereka bahkan melakukannya beberapa kali di sendang penari, area yang harusnya tak boleh dikunjungi manusia.
Tidak hanya dengan Ayu, Bima juga melakukannya dengan Badarawuhi. Hal itu membuat rekan-rekannya marah karena mereka sudah berjanji menghormati desa tempat mereka KKN.
4. Bawa Oleh-oleh dari Hajatan Misterius
Dalam kisah, Wahyu dan Widya sempat kemalaman pulang karena mogok di tengah jalan. Saat itu mereka ditolong seorang bapak tua yang kemudian membawa mereka ke sebuah pesta hajatan.
Saat itu Widya sudah merasa curiga dan meminta Wahyu segera pergi. Namun pemuda tersebut justru asyik menyantap sajian yang ada dan mengambil sisanya sebagai oleh-oleh. Kecurigaan Widya pun terbukti saat oleh-oleh yang dibuka Wahyu ternyata adalah kepala monyet.
5. Bikin Perjanjian dengan Badarawuhi
Kesalahan terakhir ini yang paling fatal karena bisa merenggut nyawa para mahasiswa. Hal ini berawal dari Bima dan Ayu yang dipengaruhi Badarawuhi untuk memberikan dua benda keramat kepada Widya. Badarawuhi menjanjikan harapan keduanya bakal tercapai.
Saat itu perjanjian yang dibuat juga seolah mendorong keduanya melakukan dosa besar di tempat keramat. Ayu dan Bima pun harus menerima akibatnya. Jiwa mereka jadi pada Badarawuhi sehingga tak bisa diselamatkan Mbah Buyut.
Kontributor : Alan Aliarcham