Pengidap juga akan melakukan perilaku sosial yang tidak pantas, memiliki keyakinan yang tinggi, secara signifikan memiliki peningkatan pada energi, terlalu bahagia, sangat sensitif hingga mudah untuk tersinggung.
2. Episode hipomanik
Pada episode hipomanik, pengidap akan memiliki tingkat perkembangan emosi yang lebih rendah walaupun pada dasarnya episode hipomanik ini memiliki kesamaan dengan kondisi bahagia yang sangat besar dengan jenis manik yang sama.
Pengidap pada episode ini akan ditandai dengan gejala-gejala seperti memiliki pemikiran dan berbicara yang cepat, perasaan yang sangat senang, adanya peningkatan pada level energi di dalam tubuh. Pengidap juga memiliki emosi terhadap perasaan yang mudah marah.
3. Episode depresi
Bisa dikatakan bahwa pada episode ini, pengidap masuk dalam kategori cukup parah. Pada kondisi ini, pengidap akan mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Adapun gejala yang ditandai dengan munculnya episode depresi di bawah ini adalah sebagai berikut: mengalami delusi, memiliki perasaan yang sangat sedih, mudah untuk putus asa, memiliki perasaan yang khawatir, hilangnya ketertarikan dalam melakukan kegiatan sehari-hari, sulit dalam berkonsentrasi, sering mengantuk.
Selain itu pengidap juga akan mengalami gejala seperti memiliki jiwa malas, porsi makan yang lebih sedikit, memiliki pemikiran untuk melakukan bunuh diri, kesulitan dalam membuat sebuah keputusan, adanya penurunan terhadap energi seperti kelelahan atau lambat.
Serta juga akan mengalami gejala diantaranya, sulit untuk tidur atau memiliki pola tidur yang berlebihan dalam batas yang wajar, kehilangan terhadap kesenangan pribadi.
Baca Juga: 4 Artis Pernah Bermasalah soal Duit Dengan Medina Zein, Rugi Ratusan Juta!
Misalnya hobi atau kesukaan lainnya hingga hubungan intim, mudah gelisah hingga marah, memiliki suasana hati yang cemas dan kosong, menarik diri dari lingkungan, memiliki pemikiran yang negatif terhadap diri sendiri misalnya merasa tidak berharga atau mencela.