"Agama saya mengajarkan, sebelum ilmu, adab dulu loh (koreksi saya kalau sok tahu). Komentar jahat Anda di ruang publik itu menjatuhkan dan bikin sakit hati kadang (buat yang lain) cuy," imbuh Aming.
"Kalau paham agama, mengomentari orang yang Anda anggap bertentangan dengan prinsip-prinsi Anda di ruang publik dengan komentar jahat dan memkasa, juga merupakan dosa jariah Bambang (emoticon tertawa). Kalau mau tercerahkan atau tetap jahilliyah, terserah Andah."
Terakhir, Aming meminta warganet untuk tidak lagi menasihatinya. Bila pun ia bersalah, biarkan saja Tuhan yang memberikan penghakiman untuknya.
"Saya bukan bocah ingusan lagi, bulu kemaluan saya pun mulai memutih. Jadi biarlah seadil-adilnya penghakiman, serahkan saja ama Tuhan. Dan biarlah apa-apa yang jadi urusan saya, jadi urusan saya dengan-Nya," tutur Aming.