Suara.com - Gita Savitri Devi ikut terbawa dalam permasalahan seleb TikTok, Popo Barbie, yang masuk ke toilet wanita dengan menyamar. Responsnya membandingkan situasi di Jerman pada akhirnya menimbulkan hujatan dari warganet.
Kasus Popo Barbie menjadi perbincangan ketika menyamar untuk masuk ke toilet wanita. Dia menggunakan masker, rambut palsu, make up dan pakaian yang membuatnya tampak seperti wanita.
Aksi yang jelas-jelas salah itu dengan percaya diri dibuatnya sebagai salah satu konten. Alhasil, warganet menghujat aksi Popo Barbie. Dia bahkan menjadi trending di twitter.
Gita Savitri sejatinya tak terlalu mengenal sosok Popo. Dia memberikan tanggapan terkait dugaan kasus yang dilakukan Popo Barbie atas permintaan pengikutnya di instagram.
![Inflluencer Gita Savitri Devi. [Instagram/@gitasav]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/11/06/19848-inflluencer-gita-savitri-devi.jpg)
"Kalo dia transpuan berarti bener dongg masuk toiletnya. Di Jerman juuga di public spase gitu udah banyak toilet yang campur gitu jadi satu toilet untuk semua," respons Gita dalam story instagram pribadinya.
Dengan satu juta pengikut di instagram, apa pun yang dibuat Gita akan mendapat respons. Nah, dalam kasus respons atas kasus Popo Barbie, banyak yang memberi tahu jika Popo belum operasi ganti kelamin.
"Banyak yang merespons bahwa si Popo bukan transpuan, karena dia 'belum jadi cewek'. I dont know who this Popo," kata Gita dalam storynya.
Gita juga kemudian menjelaskan bahwa transgender berbeda dengan sex. Dia kemudian menambah data berupa tangkapan layar tentang perbedaan sex dan gender.
"Setau gue seseorang bisa identify as trans kalo dia merasa gender dia tidak sesuai dengan sex-nya, ngga mesti ganti alat kelamin dulu," kata Gita.
Baca Juga: Siapakah Popo Barbie? Seleb TikTok yang Viral Nyamar Masuk Toilet Cewek
Penjelasan ini langsung direspons keras warganet. Bahkan, respons ini tak hanya terjadi di Instagram, namun juga di Twitter. Mengikuti jejak Popo Barbie, Gita juga menjadi trending topik di media sosial milik Elon Musk.