4 Kontroversi Alshad Ahmad Pelihara Harimau di Rumah, Dikecam Pecinta Satwa

Farah Nabilla Suara.Com
Rabu, 27 April 2022 | 14:54 WIB
4 Kontroversi Alshad Ahmad Pelihara Harimau di Rumah, Dikecam Pecinta Satwa
Potret Alshad Ahmad bersama harimau putih peliharaannya (Instagram/alshadahmad)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sosok kreator konten Youtube Alshad Ahmad kerap menuai kontroversi publik lantaran dirinya memelihara beberapa satwa liar, salah satunya harimau. Youtuber asal Bandung tersebut dinilai oleh beberapa pihak sebagai orang yang tidak memiliki latar belakang maupun kompetensi untuk memelihara binatang-binatang liar tersebut. Sontak, konten-konten yang diproduksi oleh Alshad kerap mendapat kecaman, terutama dari pencinta satwa.

Kini, nama Alshad Ahmad kembali mencuat di media sosial dan menuai kontroversi atas fakta bahwa ia memelihara harimau. 

1. Unggahan Instagram story Alshad Ahmad viral

Unggahan viral Alshad Ahmad (Instagram/alshadahmad)
Unggahan viral Alshad Ahmad (Instagram/alshadahmad)

Kontroversi hingga perdebatan mengenai harimau peliharaan Alshad Ahmad kembali mencuat ke permukaan setelah dirinya mengunggah sebuah Instagram story menanggapi berita tewasnya tiga ekor harimau Sumatera.

Dalam unggahan tersebut, Alshad merespon dengan pendapat bahwa hutan yang menjadi habitat asli harimau sedang tidak baik-baik saja. Ia pun menyindir orang-orang yang mendesaknya untuk melepaskan tiga ekor harimau peliharaannya ke alam bebas, yakni Eshan, Jinora, dan Selen.

Baca Juga: Unggah Story Instagram Tentang Harimau Sumatera yang Mati Terjerat, Alshad Ahmad Justru Dikecam, Netizen: Buka Mata Lu

2. Alshad kembali menuai kecaman

Unggahan seorang warganet mengecam seorang influencer yang memelihara harimau (Twitter)
Unggahan seorang warganet mengecam seorang influencer yang memelihara harimau (Twitter)

Alshad kembali menuai kecaman setelah unggahannya viral di media sosial. Warganet berbondong-bondong mengkritik Alshad sebagai seorang influencer yang turut membuat kekaguman masyarakat terhadap memelihara harimau tanpa latar belakang maupun kompetensi yang memadai.

Seorang warganet sontak menyindir mereka yang marah ketika mendengar kabar tewasnya tiga harimau Sumatera namun kagum terhadap influencer yang memelihara harimau di rumah. Warganet tersebut menilai pandangan tersebut problematik.

"Anda marah liat harimau mati dijerat tapi muji2 dan kagum ama influencer piara harimau. Ga paham lg gw. Lo itu problematik," cuit seorang pengguna Twitter.

Sontak, linimasa kembali dipenuhi dengan kecaman terhadap Alshad yang memelihara harimau di rumah.

3. Warganet ragukan kompetensi Alshad dalam memelihara harimau

Kritik seorang warganet terhadap Alshad (Twitter/petrichorec)
Kritik seorang warganet terhadap Alshad (Twitter/petrichorec)

Beberapa pencinta satwa melayangkan kritik terhadap Alshad yang merupakan seorang animal collector, bukan seorang yang memiliki kapabilitas untuk melakukan konservasi satwa. Sehingga, mereka menilai dirinya tidak layak untuk memelihara harimau sendiri.

Baca Juga: Romantisnya Sikap Alshad Ahmad yang Mencari Tiara Andini Saat Pembukaan Outlet Ramen Barunya

"Buka mata lu bukaaa buset. Sedetik setelah alshad mutusin buat pelihara harimau lain, yaitu harimau putih, dia bukan lagi lembaga konservasi. Dia animal collector," tulis akun @petrichorec.

"Audience dia gede, dan makin banyak influencer lain bahkan crazy rich yang MAU pelihara karena konten kontennya dia," lanjut akun tersebut mengecam Alshad karena turut membuat influencer lainnya memelihara satwa liar.

4. Warganet nilai konten Alshad tak layak sebagai konten edukasi

Cuitan seorang warganet yang mengkritik konten Alshad (Twitter/indiratendi)
Cuitan seorang warganet yang mengkritik konten Alshad (Twitter/indiratendi)

Pencinta satwa lainnya juga turut berbondong-bondong melayangkan kritik terhadap konten Alshad yang dilabeli sebagai edukasi. Seorang warganet menyayangkan konten Alshad mendorong orang-orang awam mendebat para ahli konservasi satwa yang turut mengecam tindakan memelihara satwa liar.

"Apa masih pantes disebut edukasi kalo konten2nya justru bikin orang awam ngatain dokter hewan senior yg belasan tahun kerja nolongin satwa liar?," cuit akun @indiratendi.

Ia juga menyarankan bahwa konten edukasi yang baik adalah ketika konten tersebut mendorong orang-orang untuk berdonasi pada pihak konservasi resmi.

"Edukasi tuh kalo outputnya bikin orang2 donasi ke lembaga konservasi orangutan, lembaga restorasi gambut, tim patroli hutan, dll," lanjutnya.

Kontributor : Armand Ilham

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI