6 Film Indonesia Cocok Ditonton saat Lebaran, Ada yang Bergenre Drama dan Horor

Suara.com - Hari raya Idul Fitri dijadikan sebagai momen kumpul keluarga. Selain itu ada kegiatan lain yang paling enak dilakukan adalah nonton film.

Beberapa film ini direkomendasikan untuk ditonton saat merayakan hari Raya Idul Fitri. Mulai film bergenre drama hingga horor.

Langsung aja yuk kita lihat film yang enak ditonton di saat merayakan lebaran bersama keluarga:

1. Keluarga Cemara

Film "Keluarga Cemara" bisa ditonton melalui platform streaming Netflix atau Vidio. Dibintangi Nirina Zubir, Adhisty Zara, dan Ringgo Agus Rahman, "Keluarga Cemara" mengisahkan sebuah keluarga yang pindah ke desa terpencil. Keluarga Abah yang diperankan Ringgo harus hidup dalam kemiskinan setelah hartanya disita oleh debt collector karena utang sang kakak ipar. Tak perlu ragu untuk menonton karena film "Keluarga Cemara" bahkan meraih Piala Citra untuk Penulis Skenario Adaptasi Terbaik pada 2019.

2. Ali & Ratu Ratu Queens

Film Indonesia Cocok Ditonton saat Lebaran (IMDb)

Masih di Netflix, film "Ali & Ratu Ratu Queens" juga bisa menjadi pilihan untuk ditonton saat lebaran. Film ini bercerita tentang Ali, diperankan Iqbaal Ramadhan, yang mencari keberadaan sang ibu di New York. Dengan sedikit petunjuk, Ali berusaha menemukan sang ibu yang telah meninggalkannya sejak ia masih anak-anak. Ali lantas bertemu salah satu rekan sang ibu di masa lalu yang memberikan bantuan sekaligus mengenalkan arti persahabatan. Seru banget deh, wajib nonton bareng keluarga!

3. Nanti Kita Cerita tentang Hari ini

Film keluarga selanjutnya yang bisa ditonton bareng-bareng saat lebaran adalah "Nanti Kita Cerita tentang Hari ini" (NKCTHI). Kakak beradik bernama Angkasa, Aurora, dan Awan diceritakan hidup dalam keluarga yang bahagia. Namun seiring berjalannya waktu, rahasia keluarga terungkap. Film yang dapat disaksikan melalui Netflix ini juga menceritakan pertemuan Awan dengan Kale. Kisah cinta mereka cukup menarik perhatian hingga kisah dari karakter Kale yang diperankan Ardhito Pramono sampai dibuatkan sekuel.

4. KKN di Desa Penari