Infografis
Suara.com - Musisi dan komedian Yosi Project Pop akhirnya mendatangi Bareskrim Polri guna memenuhi pemeriksaan terkait kasus robot DNA Pro. Tak sendiri, pelantun "Ingatlah Hari Ini" didampingi kuasa hukumnya.
Yosi Project Pop datang ke Gedung Awaloedin Djamin sekira pukul 14.05 WIB. Ia yang mengenakan kemeja putih bergegas masuk.
"Datang kesini sebagai saksi," kata Yosi Project Pop, Jumat (22/4/2022).
![Penyanyi Hermann Josis Mokalu alias Yosi Project Pop tiba untuk menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat (22/4/2022). [Suara.com/Angga Budhiyanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/04/22/11012-bareskrim-polri-periksa-yosi-project-pop.jpg)
Dalam keterangan singkatnya, penyanyi bernama lengkap Hermann Josis Mokalu mengatakan pernah mengisi acara DNA Pro beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Diperiksa 2,5 Jam, Rossa Siap Kembalikan Uang dari DNA Pro ke Bareskrim
"Sempat mengisi acara di Surabaya beberapa bulan lalu," terang Yosi Project Pop.
Hanya saja seperti apa keterkaitan Yosi Project Pop dengan kasus DNA Pro, ia belum memberikan keterangan lebih lanjut. Pengacaranya hanya bilang, akan memenuhi pemeriksaan polisi lebih dulu.
"Nanti saja pas keluar ya," kata pengacara Yosi Project Pop.
Sebelum Yosi Project Pop, ada Rossa yang lebih dulu diperiksa terkait kasus dugaan penipuan robot trading DNA Pro. Sama seperti Yosi, Rossa pun menjadi saksi lantaran ia mengisi acara DNA Pro.
![Project Pop [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/03/26/97711-project-pop.jpg)
"Jadi ya saya jelaskan kalau saya bernyanyi untuk sebuah acara yang diketahui DNA Pro, dan itu cuma satu kali nyanyi," kata Rossa setelah menjalani pemeriksaan di Mabes Polri, Kamis (21/4/2022).
Baca Juga: Dipanggil Polisi Gara-Gara Tampil di Acara DNA Pro, Rossa: Jadi Takut Terima Job Manggung
Selain dua penyanyi tersebut, pasangan Rizky Billar dan Lesti Kejora lebih dulu menjalani pemeriksaan. Keduanya pun telah mengembalikan uang yang pernah diberikan Rp 1 miliar.
Sementara itu dalam kasus DNA Pro, penyidik menetapkan 12 orang sebagai tersangka, yakni berinisial YS, RU, RS, RK, FR, AB, ZII, JG, ST, FE, AS, dan DV.
