"Dari mulai embrio gitu kan, aku hadir dalam keluarga yang disfungsi. Gue ditelantarkan sama bokap gue yang almarhum itu kan kawin mulu gitu kan. Officially nyokap gue yang pertama, udah gitu gue enggak tahu sosok bapak gue kayak apa," ujar Aming.
Tak hanya itu, Aming juga mengalami pelecehan seksual hingga pemerkosaan. Saat ditawarin bergabung "Extravaganza", ia senang karena berharap bisa jadi tempat penyembuhan yang justru membuatnya semakin depresi.
"Udah gitu gue mengalami banyak pelecehan, gue sempet diperkosa juga. Gue berusaha untuk coping semuanya sendirian, enggak sanggup. Akhirnya gue bekerja keras untuk survive buat diri gue, tiba-tiba datang 'Extravaganza'," ucap Aming.
"'Oh ada medication-nya nih. Gue dikasih kesempatan buat healing'. Energi aneh gue jadi tersalurkan. Tapi pas acaranya jadi gedhe, gue jadi agak aneh. Dunia gue yang tadinya... i was living inside the bubble gitu kan, tiba-tiba rame bingung juga ya," lanjutnya.