Suara.com - Seniman sekaligus aktivis Ratna Sarumpaet mengungkap kapan dia mulai sadar bahwa pengakuannya digebuki orang pada 2018 silam adalah sebuah kesalahan besar.
Momen itu terjadi ketika sejumlah tokok dari Tim Pemenangan Prabowo-Sandiaga Uno hendak menggelar jumpa pers soal pengakuan Ratna. Tapi, Ratna menolak ikut hadir di jumpa pers tersebut.
"Titik yang betul-betul aku sadar adalah bahwa saat ada rencana jumpa pers. Terus saya bilang saya nggak ikut," kata Ratna Sarumpaet di kanal YouTube Deddy Corbuzier dikutip Senin (18/4/2022).
Ratna Sarumpaet sadar bahwa kebohongannya yang dibuat akan dijadikan manuver politik ke kubu sebelah. Sebab dia ketika itu adalah bagian dari tim kampanye Prabowo-Sandi di Pilpres 2019.
"Salah. Ini akan melebar kemana-mana dan akan bahaya untuk bapak Pilpres kita. Jadi aku langsung pamit dan saya nggak ikut jumpa pers," ujarnya.
Ingin mengungkap apa yang sebenarnya terjadi, Ratna Sarumpaet minta anaknya agar membuat konferensi terpisah. Di momen itu, akhirnya terungkap wajah lebamnya bukan karena digebuki orang, melainkan efek samping dari operasi plastik.
"Stres. Menurut saya itu yang paling benar (bongkar cerita asli). Kalau ini berjalan ini bisa huru hara ini republik. Saya bicara sama kakaknya Atiqah 'saya mau jumpa pers'," katanya.
Beruntung, anak-anak Ratna Sarumpaet mendukung ibu tercinta mengungkap kebenaran daripada menyebar hoaks.
"Dan semua mereka setuju. Pada saat itu saya katakan bahwa saya bohong. Dia (anak-anak setuju. Mereka semua membantu, ada ratusan wartawan di rumah," ujarnya.
Baca Juga: Sebut Kebohongan Bukan Kriminal, Ratna Sarumpaet Langsung di Skakmat Deddy Corbuzier
Sebagaimana diketahui, Ratna Sarumpaet sendiri telah menjalani hukuman atas perbuatannya. Dia divonis dua tahun penjara karena dianggap terbukti menyebar hoaks.